Pengaruh Produksi Biodiestal Hasil Pengolahan Minyak Goreng Bekas Terhadap Kualitas Air Di Kali Eretan Dan Penurunan Biaya BBM Perahu Nelayan
PENGARUH PRODUKSI BIODIESEL HASIL
PENGOLAHAN MINYAK GORENG BEKAS TERHADAP
KUALITAS AIR DI KALI ERETAN DAN PENURUNAN
BIA YA BBM PERAHU NELAY AN
ABSTRAK
Minyak goreng bekas yang diolah di kilang mini biodiesel di Desa Eretan
Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabaupaten Indramayu adalah minyak goreng
bekas yang dihasilkan dari aktifitas memasak di anjungan lepas pantai milik PT
Pertamina Hulu Energi dengan kapasitas produksi kilang mini biodiesel tersebut
adalah 200 liter per batch (setiap kali proses). Biodiesel yang dihasilkan
digunakan sebagai campuran solar untuk perahu nelayan. Selain menghasilkan
biodiesel dan gliserol, hasil pengolahan tersebut juga menghasilkan limbah cair
berupa air sisa pencucian biodiesel. Lirnbah cair tersebut dibuang ke Kali Eretan.
Tujuan penelitian ini mengkaji proses pengolahan biodiesel, dan mengkaji
pengaruh limbah cair terhadap kuallitas air di Kali Eretan dan pengaruh
penggunaan biodiesel terhadap penurunan biaya bahan bakar minyak untuk
nelayan. Metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas air adalah dengan
melakukan pengukuran parameter kualitas air di Laboratorium Pengendalian
Kualitas Lingkungan PDAM Tirtawening Kota Bandung. Parameter kualitas air
yang diukur adalah pH, BOD, COD dan kadar minyakllemak. Selain itu parameter
kualitas ail: yang lain adalah TSS, TDS, fenol, nitrat, nitrit, dan air raksa. Alat
yang digunakan untuk mengukur parameter kualitas air antara lain : pH meter,
termometer, BOD meter, COD meter, TSS meter dan spektrofotometer. Hasil
pengukuran menunjukkan bahwa kadar BOD dan COD sudah melebihi baku
mutu, dengan kata lain berpotensi menimbulkan pencemaran. Namun untuk
parameter yang lain masih pada kondisi aman. Berdasarkan hasil uji laboratorium,
air sisa proses pembuatan Biodiesel mempunyai kadar BOD sebesar 580 mglL
dan COD sebesar 1.725,94 mgIL yang berpotensi mencemari lingkungan. Jika
dihitung dengan konsentrasi rata-rata aliran gabungan menghasilkan BOD5
sebesar 97,78 mgIL dan 66,46 mgIL, sedangkan COD sebesar 291,15 mgIL dan
197,75 mgIL.
Pemanfaatan biodiesel terhadap penurunan biaya bahan bakar minyak
untuk nelayan memberikan pengaruh terhadap penghematan. Rata-rata
penghematan dengan penggunaan biodiesel setiap bulan untuk kapal < 5 GT
adalah Rp 214.225,00 setara dengan 38,95 liter solar dan untuk kapal > 20 GT
adalah Rp 357.500,00 setara dengan 65 liter solar.
No copy data
No other version available