Kajian Akumulasi Logam Berat Dalam Sedimen Dasar Sungai Citarum Hulu
Sungai Citarum mempunyai peranan yang sangat penting bagi pembangunan
dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Keberadaan industri di DAS Citarum Hulu
dan berbagai kegiatan pertanian, perkebunan dan domestik, akan mempengaruhi
kualitas perairan, termasuk keberadaan logam berat di sungai Citarum Hulu. Kajian
akumulasi logam berat dalam sedimen dasar sungai Citarum Hulu ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui akumulasi logam berat, penyebarannya,
biokonsentrasi faktor dari air dan sedimen (BCFm_w & BCFm-s) dan korelasi kadar
logam berat dalam air, sedimen dasar sungai dan nilai TCLP.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan data diperoleh melalui
survey dengan melakukan sampling air, sedimen dasar sungai dan makrozoobenthos
di sungai Citarum Hulu. Sampling dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2009, di 6
(enam) lokasi, mulai dari Pangauban, Cijeruk, Rancamanyar, Margahayu, Daraulin
sampai Batujajar. Kadar logam berat total dalam air, sedimen dasar sungai,
makrozoobenthos, dan nilai TCLP di analisis dengan Atomic Absorption
Spektrofotometer (AAS). Korelasi antara kadar logam berat dalam air, sedimen dasar
sungai dan TCLP, dianalisis dengan korelasi Pearson dengan menggunakan software
Statistical Product and Service Solutions (SPSS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam yang terdeteksi dalam air adalah
As, Cu dan Zn, dalam sedimen dasar sungai logam yang terdeteksi bertambah banyak
yaitu logam Cu, Pb, Zn, As dan Hg dan dalam makrozoobenthos lebih banyak lagi
yaitu Cu, Pb, Zn, Cd, Cr, As dan Hg. Kadar logam berat total Zn, Cu dan Pb dalam
sedimen dasar sungai Citarum Hulu pada pemantauan bulan Juli 2009 (kemarau)
lebih tinggi dari pada bulan Juni 2009 (peralihan hujan ke kemarau) kecuali di
araulin, sedangkan As sebaliknya lebih tinggi pada bulan Juni di semua lokasi.
Profil akumulasi logam berat dalam sedimen dasar sungai Citarum Hulu dipengaruhi
musim. Pada musim peralihan semakin ke hilir kadar logam berat semakin tinggi
yaitu di lokasi ke-5 (Daraulin). Pada musim kemarau kadar logam lebih besar di
bagian hulunya yaitu di lokasi ke-2 (Cijeruk) dan ke-3 (Rancamanyar). Terjadi
akumulasi logam berat total dalam makrozoobenthos, dengan logam yang dominan
yaitu Cu, As dan Zn. Biokonsentrasi Cu dari air (BCFm-w) sebesar 455, biokonsentrasi
As dari air (BCFm-w) sebesar 121 dan biokonsentrasi Zn dari sedimen (BCFm-s)
sebesar 3,5. Terdapat hubungan positif yang sangat nyata (kuat) dan signifikan antara
adar logam berat dalam air, dalam sedimen dan nilai TCLP di sungai Citarum Hulu.
No copy data
No other version available