Flavonoid Dari Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Dan Aktivitas Anti Bakteri Terhadap Enterococcus faecalis
Infeksi mikroorganisme mendominasi penyakit pada manusia, salah satunya
infeksi mulut dan gigi. Enterococcus faecalis dikenal sebagai bakteri penyebab
infeksi saluran akar gigi. Infeksi gigi ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih
berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Sarang semut (Myrmecodia pendans)
banyak digunakan oleh masyarakat di Papua Barat sebagai ramuan berkhasiat
untuk terapi berbagai penyakit. Tumbuhan epifit ini berpotensi dikembangkan
dalam obat-obatan herbal modern. Oleh karena itu, pencarian suatu senyawa
bioaktif dari bahan alam yang dapat menjadi agen antibakteri khususnya terhadap
E. faecalis sangat berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengisolasi dan menguji flavonoid dari M pendans terhadap E. faecalis dengan
menggunakan klorheksidin sebagai standar antibakteri. Penelitian ini dibagi
menjadi dua tahap: tahap pertama adalah isolasi flavonoid dari M pendans
dengan berbagai teknik pemisahan dan pemurnian serta karakterisasi
menggunakan spektroskopi ultraviolet, inframerah, Nuclear Magnetic Resonance
dan massa. Selanjutnya pengujian aktivitas antibakteri dengan metode mikro
dilusi dengan menggunakan spekrofotometer pada alat ELISA reader (Enzyme
Linked-lmmunoabsorbant Assay). Estrak etil asetat M pendans dipisahkan
menggunakan kombinasi teknik kromatografi kolom (fasa normal dan terbalik)
sehingga mendapatkan senyawa 1, 2, 3 dan 4. Uji keaktifan keempat senyawa
. terhadap bakteri E. faecalis dilakukan dengan metode mikro dilusi. Hasil uji
diketahui nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) senyawa 2, 3, dan 4,
masing-masing adalah 625 ppm; 625 ppm dan 2500 ppm. Senyawa 1 belum
diketahui nilai KHMnya. Aktivitas keempat senyawa ini lebih rendah
dibandingkan klorheksidin (KHM 1,95 ppm).
No copy data
No other version available