Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Luka Tekan Pada Pasien Yang Dirawat Di Ruang Intensif RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung
Kejadian luka tekan yang terns terjadi, menjadi masalah kesehatan yang
hams segera ditangani karena akan meningkatkan angka morbiditas dan
mortalitas, Pencegahan dan perawatan pada pasien yang berisiko tinggi terjadinya
luka tekan harus menjadi prioritas pelayanan keperawatan terutama untuk pasien
di ruang perawatan intensif. Banyak faktor yang terkait dengan pemieul penyebab
terjadinya luka tekan yang diketahui dari berbagai jurnal, tetapi belum banyak
penelitian terkait hubungan faktor mobilisasi, albumin dan lama rawat di ruang
intensif dengan kejadian luka tekan di ruang perawatan intensif.
Penelitian cross sectional ini melibatkan 28 responden yang dirawat di tiga
ruang perawatan intensif RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, yaitu General
Intensive Care Unit (GICU), Cardiac Intensive Care Unit (CICU) dan
Neurosurgical Intensive Care Unit (NCeD). Selama penelitian terdapat
penambahan faktor yang berhubungan dengan penelitian, sehingga variabel dalam
penelitian ini terdiri atas usia, mobilisasi, albumin, lama rawat di ruang intensif,
penggunaan ventilator dan kejadian luka tekan. Data yang didapat
didokumentasikan dan dianalisis seeara univariabel, bivariabel dan multivariabel.
Hasil menunjukkan bahwa umumnya pasien yang dirawat di ruang intensif
memiliki usia < 60 tahun, mobilisasi aktifl tidak risiko luka tekan, albumin yang
normal! tidak risiko luka tekan, lama rawat yang kurang dari 7 (tujuh) hari dan
tidak menggunakan ventilator untukjangka waktu yang lebih dari 7 hari. Hasil uji
chi=square menunjukkan hubungan yang bermakna antara mobilisasi, albumin
dan lama rawat dengan kejadian luka tekan, dimana masing-masing mempunyai
nilai p = 0.011, 0.17 dan 0.037. Hasil uji multivariat regresi logistik ganda
terhadap ke-5 variabel, menunjukkan bahwa faktor yang paling berhubungan
dengan luka tekan adalah lama rawat, mobilisasi dan lama rawat.
Faktor lama rawat di ruang intensif, mobilisasi yang pasif dan nilai
albumin yang rendah dimiliki oleh semua responden yang mengalami luka tekan.
Pasien yang dirawat di ruang intensif untuk jangka waktu yang lama, hams
menjadi perhatian tenaga kesehatan! perawat terutama untuk mobilisasi dan nilai
albuminnya. Mobilisasi yang dilakukan dengan prosedur yang benar, motivasi
perawat untuk melakukan mobilisasi seeara berkelanjutan serta pemantauan
terhadap nilai albumin merupakan salah satu kunci utama untuk mencegah luka
tekan pada pasien yang dirawat di ruang intensif.
No copy data
No other version available