Valuasi Ekonomi Dampak Abrasi terhadap Usaha Tambak Menurut Pendekatan Parsial (Studi Kasus di Desa Eretan Wetan Kec Kandanghaur Kab. Indramayu)
ABSTRAK
FEBRINA ARLI, Valuasi Ekonomi Dampak Abrasi Terhadap Usaha Tambak Menurut Pendekatan Parsial (Studi Kasus di Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu). Dibimbing oleh YAYAT DHAHIYAT dan IWANG GUMILAR
Penelitian ini bertujuan menganalisis pola pemanfaatan tambak dan menghitung analisis finansial usaha tambak, menentukan nilai ekonomi dampak abrasi terhadap usaha tambak serta menentukan tingkat pendapatan masyarakat. Metode penelitian secara urnum yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus untuk meneliti persoalan-persoalan sosial ekonomi dampak abrasi terhadap usaha tambak. Variabel yang diteliti meliputi pola pemanfaatan sumberdaya berkaitan dengan aktivitas usaha tambak, valuasi ekonomi dampak abrasi menggunakan analisis parsial dengan pendekatan manfaat (benefit) dan biaya (cost) serta tingkat pendapatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemanfaatan sumberdaya pesisir di Desa Eretan Wetan secara umum meliputi kegiatan tambak garam tradisional, tambak lele intensif, tambak monokultur ikan bandeng tradisional dan tambak polikultur udang dan ikan bandeng tradisional sehingga dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir selain meningkatkan perekonomian dan keuntungan bagi masyarakat juga harus berwawasan lingkungan. Nilai ekonomi parsial dampak abrasi terhadap usaha tambak di Desa Eretan Wetan menurut pendekatan manfaat (benefit) diestimasi sebesar Rp.4.024.836.380,- meliputi manfaat langsung usaha tambak yang hilang, manfaat langsung green belt dan nilai pilihan (option value) pada potensi ekowisata pantai. Menurut pendekatan biaya (cost) total biaya penanganan diestimasi sebesar Rp.6.737.322.960,- meliputi penanganan abrasi dengan rehabilitasi vegetasi hutan mangrove dan kontruksi break water. Nilai ini diestimasi hanya sebagian kecil jika dibandingkan dengan nilai total ekonomi sumberdaya pesisir di Desa Eretan Wetan. Tingkat pendapatan petambak di Desa Eretan Wetan menurut kebutuhan fisik minimum pada tambak garam termasuk kategori sejahtera, petambak lele termasuk kategori sangat sejahtera, petambak polikultur udang dan ikan bandeng termasuk kategori sejahtera dan petambak monokultur ikan bandeng termasuk kategori kurang sejahtera. Petambak monokultur ikan bandeng perlu dilakukan pemberdayaan berupa peningkatan pengetahuan dan skill teknis budidaya, penguatan modal usaha serta akses pemasaran ikan bandeng agar tingkat pendapat dan kesejahteraannya semakin meningkat.
No copy data
No other version available