Pengembangan Produksi Bersih Di Industri Pupuk (Studi Kasus PT. Pupuk Kujang Cikampek)
PENGEMBANGAN PRODUKSI BERSIH DI INDUSTRI PUPUK
(STUDI KASUS: PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK)
ABSTRAK
Penerapan efisiensi energi dalam penggunaan gas alam pada proses
produksi industri pupuk belum berjalan dengan maksimal. Hal ini ditunjukkan dari
perbandingan antara penggunaan gas alam dan produk yang dihasilkan tidak
berbanding lurns. Di sisi lain, penggunaan gas alam di Industri pupuk yang belum
efisien ini memiliki kontribusi terhadap peningkatan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK). Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini antara lain (1) untuk mengetabui
seberapa besar tingkat efisiensi energi di industri pupuk; (2) seberapa besar emisi
yang dihasilkan oleh industri pupuk; (3) faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan energi di industri pupuk: dan (4) menganalisis strategi pengembangan
produksi bersih dengan fokus utama efisiensi energi pada proses produksi.
Karakteristik penelitian ini adalah studi kasus dengan memilih salah satu
perusahaan di industri pupuk yaitu PT. Pupuk Kujang Cikampek dan objek pada
penelitian ini adalah Pabrik Kujang lA PT. Pupuk Kujang Cikampek dikarenakan
konsumsi energi gas yang tinggi sehingga memiliki potensi emisi GRK lebih besar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi lapangan dengan cara
wawancara dan observasi. Analsis data yang digunakan adalah analisis neraca
energi dan analisis SWOT. Analisis neraca energi digunakan untuk menghitung
tingkat efisiensi energi sedangkan analisis SWOT bertujuan untuk memberikan
inforrnasi mengenai strategi apa yang dapat dilakukan oleh PT. Pupuk Kujang
Cikampek dalam pengembangan produksi bersih di Pabrik Kujang lA.
Hasil penelitian dari segi tingkat efisiensi energi didapatkan bahwa sebagian
besar alat-alat di utility plant dikategorikan efisien kecuali Gas Generator Turbin
(GTG) yang tidak efisien karena dibawah rata-rata efisiensi energi sedangkan
tingkat konsumsi energi untuk ammonia plant dan urea plant dikategorikan tidak
efisien karena konsumsi energi yang dibutuhkan dalam memproduksi satu ton
ammonia dan urea melebihi rancangan tingkat konsumsi energi dari kedua plant
tersebut.
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan oleh Pabrik Kujang lA
selama tahun 2014 yaitu 691.073 ton C02. Hasil perhitungan tersebut lebih rendah
dibandingkan dengan emisi gas rumah kaca pada tabun 2013 dengan emisi sebesar
730.206,75 ton. Penurunan emisi GRK dipengaruhi oleh pengelolaan sistem
pemeliharaan di PT. Pupuk Kujang Cikampek
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa nilai matrik perkalian antara
faktor internal kekuatan dan faktor eksternal ancaman merupakan nilai paling tinggi
sebesar 2,618. Hasil tersebut merekomendasikan strategi diversifikasi sebagai
strategi pengembangan produksi bersih di Pabrik Kujang lA. Strategi diversifikasi
yang dapat dilakukan adalah mengkombinasikan penggunaan gas alam dan
biomass. Strategi diversifikasi lainnya adalah pemanfaatan membran.
No copy data
No other version available