Monitoring kerusakan dan pemulihan kawasan mangrove paska tsunami 2004 di Kota Banda Aceh dengan peinderaan jauh
Tsunami di Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 telah menghancurkan
bwasan pesisir kota Banda Aceh dan mengakibatkan kerusakan pada ekosistem
pesisir tennasuk mangrove. Tingkat kerusakan dan pemulihan vegetasi pesisir diamati
din dianalisa menggunakan data penginderaan jauh berkala dari Google Earth; proses
pemulihan vegetasi setelah tsunami juga dianalisa. Distribusi mangrove dilakukan
clmgan mengkaji citra dengan resolusi tinggi yang diambil dari tahun Juni 2004,
Januari 2005, Juni 2009, Mei 2011 dan Mei 2013. Luas kawasan mangrove pada tahun
2013 telah pulih 60.35% bila dibandingkan kondisinya pada tahun 2004. Vegetasi
mangrove secara perlahan telah kembali pulih paska tsunami. Namun demikian areal
mangrove yang relatif cukup luas disekitar estuaria (26.83 ha) sebelum tsunami, hanya
mencapai 15.23% pada 2013. Sementara disekitar pertambakan sebelum tsunami hanya
"temukan 11.67 ha luasnya tumbuh secara pesat, dan melampaui kondisi sebelum
IIunami pada tahun 2011. Jumlah patches disekitar pertambakan juga meningkat secara
pesat, ditemukan 195 patches pada tahun 2004 kemudian tumbuh hingga 480 patches
pada tahun 2013. Pemulihan tutupan areal mangrove (patches) sekitar estuaria sangat
IaIdah hanya 43.94% dibandingkan tahun 2004. Sementara masyarakat lokal tetap
mdakukan budidaya ikan dan udang tanpa memperhitungkan kelestarian lingkungan.
Babagai lembaga telah secara mandiri melakukan penanaman namun tidak
mendistribusikan informasi secara memadai. Sebagai hasilnya mereka tidak mampu
gelola penanaman mangrove disekitar pertambakan yang secara pesat dilakukan
oIell masyarakat setempat.
No copy data
No other version available