Studi Keberlanjutan Longyam Sebagai Sistem Pertanian Terpadu (Studi Kasus Di Desa Sekarwangi, Sumedang, Jawa Barat)
STUDI KEBERLANJUTAN LONGYAM SEBAGAI
SISTEM PERTANIAN TERPADU
(STUDI KASUS DI DESA SEKARWANGI, SUMEDANG, JAW A BARA T)
Dita Indah Permata Sari
ABSTRAK
Longyam atau balong hayam adalah salah satu model pertanian terpadu yang
menggabungkan sektor peternakan terutama peternakan ayam dengan perikanan
yang dapat mewujudkan pertanian berkelanjutan. Model ini sangat mendapat
pengaruh dan mempengaruhi lingkungan atau sistem disekitarnya. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis praktek kegiatan longyam dan keberlanjutannya
sebagai sistem pertanian terpadu ditinjau dari prinsip keberlanjutan yang meliputi
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penelitian ini telah dilaksanakan di
Laboratorium Riset dan Pengujian Fakultas Peternakan Unpad, Laboratorium
Akuatis Pascasarjana Ilmu Lingkungan Unpad, Laboratorium Penelitian dan
Pelayanan-Jurusan Kimia, dan Laboratorium Pengujian Bidang Lingkungan
Pemukiman Kementrian Pl.I. Pengambilan sampel air dan ikan dilakukan di Desa
Sekarwangi, Kecamatan Buah Dua, Sumedang, Jawa Barat. Rancangan yang
digunakan adalah rancangan campuran, yaitu less kualitatif dan dominant
kuantitatif Penelitian keberlanjutan longyam sebagai sistem pertanian terpadu
menggunakan analisis deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan suhu air tertinggi
adalah 26°C, DO tertinggi adalah 7,3 mg/l, pH tertinggi adalah 8,07, kandungan
amonia tertinggi adalah 0,68 mg/l, nitrit tertinggi adalah 0,001 mg/l, nitrat
tertinggi adalah 1,68 mg/l, kandungan timbal pada air kolam tertinggi adalah 0,07
mg/l, protein ikan tertinggi adalah 19,62%, dan cemaran logam berat dalam
daging ikan tertinggi adalah 0,48 mg/kg. Daging ikan yang dipelihara dengan
longyam tidak mengandung antibiotik. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan
longyam layak untuk dijalankan (BCR > 1 (1,27), NPV > 0(237.675.831,82), dan
IRR> tingkat suku bunga (41,22%)). Hasil penelitian juga menunjukkan ayam
dan ikan memiliki produktivitas tinggi, sehingga memberikan keuntungan yang
lebih tinggi, tingkat kesuburan kolam sedang, air kolam longyam tergolong tidak
tercemar, dan longyam berperan dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani
yang tidak menggangu masyarakat disekitar baik kesehatannya maupun
kenyamanannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa praktek
kegiatan longyam di Desa Sekarwangi dapat berkelanjutan secara ekonomi, sosial,
dan lingkungan.
No copy data
No other version available