MODEL SUMUR RESAPAN KONTEKSTAL DAN KENIJAKAN IMPLEMENTASINYA DIKOTA BANDUNG
MODEL SUMUR RESAP AN KONTEKSTUAL DAN KEBIJAKAN
IMPLEMENTASINYA DI KOTA BANDUNG
ABSTRAK
Bandung rnerupakan salah satu kota di Indonesia yang rnengalami rnasalah
genangan dalam beberapa dasa warsa terakhir. Pemerintah kota telah melakukan
berbagai upaya untuk rnernbebaskan kota tersebut dari rnasalah genangan ini, di
antaranya dengan penerapan surnur resapan air hujan. Walaupun jumlah surnur
resapan rnengalarni peningkatan, namun beberapa daerah di Kota Bandung masih
mengalarni genangan ini setiap kali hujan Jebat. Penerapan SRA (Sumur Resapan
Air) di kota Bandung mernang sudah cukup lama berjalan, namun sampai
sekarang bel urn ada evaluasi lebih lanjut. Oleh karena itu, kajian mendalarn
berkaitan dengan efektivitas pembuatan surnur resapan kontekstual (sumur
resapan yang rnernperhatikan aspek teknis dalam pembuatannya, diantaranya
adalah struktur tanah, jarak penempatan dengan bangunan dan hidrologi) dalam
mengurangi banjir atau genangan, khususnya di Kota Bandung perlu dilakukan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji dan menganalisis impJementasi
kebijakan program surnur resapan oleh Pemkot Bandung; (2) mengkaji dan
menganalisis model sumur resapan kontekstual yang sesuai di wilayah Kota
Bandung. Metode yang dipakai adalah deskriptif evaluatif, yaitu metode studi
yang mengevaluasi kondisi obyektif /apa adanya pada suatu keadaan yang sedang
menjadi obyek studio Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) Kebijakan
sumur resapan di kota Bandung diimplementasikan dalam Peraturan Daerah
(Perda) Nomor 08 tahun 2002, Perda No. 3 Tahun 2005 dan Peraturan Daerah
Kota Bandung No 18 tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
Bandung 2011-2031. Pemerintah Kota Bandung mensyaratkan atau mewajibkan
pembuatan sumur resapan kepada instansi, masyarakat dan pengembang.
Implementasi kebijakan sumur resapan belum berjalan secara maksimal
dikarenakan kepedulian masyarakat dan pen gem bang yang masih kurang serta
lemahnya pengawasan dalam menjalankan kebijakan tersebut; (2) Penerapan
sumur resapan di kota Bandung harus diprioritaskan untuk wilayah kecamatan
yang termasuk dalam kawasan cekungan Bandung. Diantaranya adalah
Kecamatan Sukajadi, Cicendo, Cidadap, Sumur Bandung, Cibeunying Kaler,
Cibeunying Kidul, Bojonloa Kaler, Babakan Ciparay, Bojongloa Kidul,
Lengkong, Batununggal, Kiaracondong, dan Bandung Kidul. Berdasarkan analisis
dihasilkan model sumur resapan berporus dengan dimensi diameter 1 m dan
kedalaman 3 m dapat mengurangi genangan air hujan.
No copy data
No other version available