Studi Penggunaan Internet dan Model Literasi Media untuk Anak-Anak Sekolah Dasar di Wilayah Jawa Barat
Saat ini anak-anak usia sekolah dasar merupakan konsumen potensial dalam penggunaan
media atau internet. Salah satu hal 'yang mendukung fakta ini adalah penelitian terhadap
penggunaan intern et oleh anak-anak sekolah dasar di tiga kota di Jawa Barat yaitu, Kota
Bandung, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Bogor. Dari penelitian ini ditemukan bahwa
besar 64,1% responden mempunyai akun media sosial dan 34% diantaranya memiliki lebih
dari satu akun. Intensitas penggunaan internet oleh anak-anak ditemukan juga cukup tinggi yaitu
50,9 % diantaranya terbiasa menggunakan internet minimal 1,5-2,5 jam perhari (Kuswarno, et al.
2013)
Selain itu ditemukan juga bahwa 1) Keterampilan teknis anak-anak dalam menggunakan
internet dan beragam aplikasinya umumnya lebih tinggi dari guru dan orang tua mereka, 2)
Pengawasan guru dan orang tua tentang penggunaan internet oleh anak-anak di sekolah dan di
rumah masih sangat terbatas, 3) Ditemukan beberapa kasus yang berhubungan dengan
pornografi, kekerasan, konflik, menurunnya kinerja sekolah atau putus sekolah karena
penggunaan internet, 4) Dibutuhkan kerja sama semua pihak baik orang tua, guru, akademisi,
tokoh masyarakat maupun pemerintah untuk mengatasi dampak dari penggunaan internet di
kalangan siswa sekolah dasar, 5) Untuk melindungi siswa sekolah dasar, Indonesia
membutuhkan kebijakan lokal dan nasional yang harus dilaksanakan oleh publik atau korporasi
yang menyediakan akses internet kepada siswa (Kuswamo, et al. 2013). Hasil penelitian tahap
satu menghasilkan sebuah model yang perlu diuji dan dievaluasi agar dapat diimplementasikan
secara maksimal bagi peningkatan literasi media baik untuk anak-anak sekolah dasar, maupun
guru dan orangtua. Penelitian tahap ke dua ini dilakukan untuk mengembangkan dan melakukan
uji coba serta evaluasi terhadap strategi komunikasi dalam mengimplementasikan model literasi
media untuk anak-anak sekolah dasar di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode
campuran (mix method) dengan pengumpulan data lewat kuesioner, wawancara mendalam,
observasi dan FGD.
Hasil dari penelitian tahap kedua ini adalah 1) Uji coba materi literasi dan produk media
yang dirancang dalam model literasi media untuk tiga khalayak sasaran menunjukan bahwa
seluruhnya layak diproduksi dan digunakan, 2) Materi dan produk media dalam model literasi
media, yang mencakup poster (enam versi), stiker, buku saku, dan multi media menunjukan
efektivitasnya dari aspek isi (pesan), bentuk (warn a dan huruf) dan daya tarik (desain, gambar
dan gaya bahasa). Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah bahwa implementasi model
Iiterasi media bagi anak-anak sekolah dasar di wilayah Jawa Barat yang dikembangkan dalam
penelitian ini terbukti efektif sebagai sarana penyebarluasan informasi dan kesadaran ten tang
Iiterasi media pada anak-anak orang tua dan guru. Komunikasi yang lebih interaktif antara guru
maupun orang tua dengan anak-anaknya atau siswanya terkait penggunaan internet masih harus
dikembangkan. Selain itu perlu juga dikembangkan kerjasama antara orang tua, guru dan dinas
terkait dengan melibatkan anak-anak sebagai subjek, untuk mengintegrasikan kegiatan literasi
media bagi anak-anak baik di rumah, di sekolah maupun di berbagai lingkungan sosial atau
ruang publik yang akrab atau banyak didatangi anak-anak. Oleh karena itu advokasi terhadap
dinas terkait pendidikan dasar anak-anak tentang pentingnya literasi media sangat dibutuhkan
dalam proses implementasi literasi media bagi anak-anak di sekolah dasar.
No copy data
No other version available