Pengaruh persepsi tentang proses penilaian kinerja terhadap motivasi kerja dalam upaya peningkatan kineerja karyawan
Rachmayati Eka Safitri (90420070053). Pengaruh Persepsi tentang Proses Penilaian
Kinerja terhadap Motivasi Kerja daJam Upaya Peningkatan Motivasi Kerja.
Meningkatnya suku bunga dan kredit macet serta pertumbuhan kredit
menurun melatarbelakangi Bank 'X' melakukan perubahan, salah satunya sistem
penilaian kinerja dalam upaya mempertahankan kinerja sumber daya manusia.
Sistem penilaian kinerja saat ini berkaitan dengan imbalan. Setelah 2 tahun
berjalan muncul gejala-gejala yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
manusia yang kurang optimal. Kondisi tersebut merupakan stimulus yang dapat
dihayati dan dimaknakan secara berbeda-beda oleh setiap karyawan. Secara
konseptual, penilaian kinerja berfungsi sebagai motivator namun pada
kenyataannya setelah berjalannya perubahan terlihat adanya gejala-gejala yang
mengindikasikan kurangnya semangat karyawan dalam melakukan tugasĀ
tugasnya,
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil analisis
yang komprehensif dalam menggambarkan dan memahami pengaruh persepsi
tentang proses penilaian kinerja yang berkaitan dengan imbalan terhadap motivasi
kerja pada karyawan pelaksana Bank 'X' Kanwil VI Jawa Barat. Hasil analisis
yang diperoleh dalam penelitian ini akan digunakan untuk menetapkan model
rancangan intervensi.
Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah karyawan pelaksana
Bank 'X' Kanwil VI Jawa Barat dengan teknik pengambilan sampel total
sampling. Pengambilan data dilakukan melalui alat ukur kuesioner. Kuesioner
persepsi terhadap proses penilaian kinerja yang digunakan berbentuk Semantic
Differential dari model Osgood. Sedangkan untuk motivasi kerja merupakan
modifikasi yang dilakukan peneliti dari kuesioner motivasi kerja Lawler (1975)
berdasarkan teori motivasi dari Vroom.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan
analisis jalur diperoleh bahwa persepsi tentang performance planning dan
performance execution tidak berpengaruh terhadap peningkatan motivasi kerja
karyawan pelaksana. Sedangkan persepsi tentang performance assessment dan
performance review berpengaruh terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan
peiaksana Bank 'X' Kanwil VI Jawa Barat sebesar 28,3% dan 12,18%. Motivasi kerja
karyawan pelaksana lebih ditentukan oleh imbalan dari perusahaan yang
dimaknakan sangat bemilai bagi karyawan. Di sisi lain karyawan kurang memiliki
keyakinan akan memperoleh imbalanjika mereka mampu bekerja sesuai dengan
yang diharapkan perusahaan. 78% karyawan memiliki motivasi kerja yang
cenderung rendah sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada menurunnya
kinerja organisasi. Dari hasil penelitian tersebut maka dibutuhkan suatu intervensi
untuk meningkatkan motivasi kerja melalui perubahan persepsi tentang
performance assessment dan performance review dengan menyusun rancangan
intervensi berbentuk "group counseling".
No copy data
No other version available