HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA INTERVENSI KORONER PERKUTAN DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
ABSTRAK
Pasien pasca intervensi koroner perkutan memiliki resiko terjadi restenosis
clan ancaman kematian. Usaha pencegahan dan perawatan yang dilakukan
bertujuan untuk mereduksi risiko restenosis dan kematian. Untuk itu diperlukan
perubahan perilaku seperti mengelola pola makan, kepatuhan terhadap program
pengobatan, dan pemeriksaan yang rutin. Kegiatan perawatan dan pencegahan
kekambuhan ini akan berlangsung seumur hidup pasien. Situasi ini dapat
menyebabkan rasa putus asa dan kebosanan. Efikasi diri akan memberikan
keyakinan dan motivasi diri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Individu
yang memiliki efikasi tinggi akan meningkatkan pengetahuan kesehatan,
memperbaiki sikap dan meningkatkan ketrampilan pasien dalam pengelolaan
kesehatannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terdapat hubungan antara
efikasi diri dengan kualitas hidup pasien pasca intervensi koroner perkutan.
Rancangan penelitian ini adalah potong lintang. Responden diberikan kuesioner
tentang Cardiac Self Efficacy dan kuesioner kualitas hidup WHOQOL-BREF.
Pemilihan sampel dengan non probability dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi
clan eksklusi. Didapatkan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Uji statistik
menggunakan uji analisis korelasi Pearson.
Hasil penelitian berdasarkan hasil uji statistik menunjukan hubungan
bermakna antara efikasi diri dengan kualitas hidup dengan nilai p 0,013 dengan
kekuatan korelasi sedang (0,412). Arah korelasi hasil uji statistik bernilai
positif.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan efikasi diri
dengan kualitas hidup pasien pasca intervensi koroner perkutan. Efikasi diri
memberikan kontribusi sebesar 41,2 % dalam meningkatkan kualitas hidup pasien
pasca intervensi koroner perkutan. Adapun faktor lain sebesar 58,8%
mempengaruhi kualitas hidup pasien pasca intervensi koroner perkutan. Arah
korelasi menunjukkan semakin tinggi efikasi diri akan diikuti dengan peningkatan
kualitas hidup.
Saran dari penelitian ini bahwa efikasi diri memperkuat teori
keperawatan dan merupakan variabel penting dalam merubah perilaku pasien
menjadi lebih sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Perlu upaya
untuk meningkatkan efikasi diri pasien pasca IKP dengan berbagai metode
pendidikan kesehatan dan disertai pendampingan. Diperlukan SOP yang tidak
hanya mencapai target peningkatan pengetahuan tetapi sampai dengan perubahan
sikap. Perlu penelitian untuk mencari faktor lain (58,8%) yang mempengaruhi
kualitas hidup selain efikasi diri.
No copy data
No other version available