Perbedaan Nilai Saturasi Oksigen Setelah Suctioning Dengan Tekanan 100 mmHg, 120 mmhg, Dan 150 mmHg Pada Pasien Cedera Kepala Di Neurosurgical Critical Care UNit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Penurunan kesadaran pada pasien cedera kepala berat akan menimbulkan
risiko gangguan jalan napas sehingga perlu dilakukan intubasi endotrakeal untuk
mempertahankan perfusi otak. Namun akumulasi mukus sering menghambat
proses oksigenasi sehingga perlu dilakukan suctioning untuk mengeluarkan
mukus dengan alat suction yang mempunyai tekanan antara 100-150 mmHg.
Suctioning diperlukan untuk mempertahankan oksigenasi tetapi dapat
menimbulkan penurunan saturasi oskigen, peningkatan TIK dan trauma jalan
nafas. Belum ada penelitian yang menentukan yang mana diantara ketiga tekanan
suction 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mmHg yang efektif dalam mencegah
penurunan saturasi oksigen yg seminimal mungkin.
Penelitian Quasi experiment ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
saturasi oksigen pada pasien cedera kepala setelah dilakukan suctioning dengan
tekanan 100 mmHg, 120 mmHg dan 150 mrnHg. Desain penelitian menggunakan
one group pre test and post test without control, yang dilakukan pengukuran
berulang. Sebanyak 21 orang responden di Ruang Neurosurgical Critical Care
Unit (NCCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung didapatkan dengan teknik
purposive sampling. Perbedaan saturasi oksigen setelah suctioning dengan ketiga
tekanan tersebut dianalisa dengan uji Friedman dan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian didapatkan nilai saturasi oksigen 95%-98% sebelum
dilakukan suctioning, kemudian dilakukan hiperoksigenasi hingga mencapai 99%-
. 100%. Setelah suctioning dengan tekanan 100 mrnHg nilai saturasi oksigen 98%-
99% (rata-rata 98.71 %), setelah suctioning dengan tekanan 120 mrnHg nilai
saturasi oksigen 96%-98% (rata-rata 97.33%), dan sete1ah suctioning dengan
tekanan 150 mrnHg nilai saturasi oksigen 95%-97% (rata-rata 96.5% ). Terdapat
perbedaan nilai saturasi oksigen yang bermakna sebelum dan setelah suctioning
juga saturasi oskigen setelah suctioning saja dengan tekanan 100 mrnHg, 120
mmHg dan 150 mrnHg dengan nilai p = 0.0001.
Disimpulkan bahwa nilai saturasi oksigen turun hingga 2% setelah suctioning
dengan tekanan 100 mrnHg, turun hingga 4% dengan tekanan 120 mrnHg dan
turun hingga 5% dengan tekanan 150 mrnHg, tetapi tidak ada yang turun hingga
dibawah 95% karena sebe1um suctioning nilai saturasi oksigen harus 2: 95%
dengan pemberian hiperoksigenasi terlebih dahulu.
No copy data
No other version available