Pengalaman pasien sindrom guillain-barre(SGB) pada saat kondisi kritis di ruang intensive care unit (ICU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
Magister Keperawatan
Konsentrasi Keperawatan Kritis
2012
Pengalaman Pasien Sindrom Guillain-Barre (SGB)
Pada Saat Kondisi Kritis
Di Ruang Intensive Care Unit (IeU)
RSVP dr. Hasan Sadikin Bandung
ABSTRAK
Pengalaman Pasien Sindrom Guillain-Barre Pada Saat Kondisi Kritis
dipersepsikan berbeda oleh setiap pasien. Penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif fenomenologi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan secara mendalam pengalaman fisik, psikologis,
spiritual dan sosial pasien Sindrom Guillain-Barre pada saat kondisi kritis di
ruang Intensive Care Unit (lCU) RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini
melibatkan 4 partisipan Sindrom Guillain-Barre. Pasien yang menjadi partisipan
adalah yang teridentifikasi mempunyai pengalaman dirawat diruang intensif dan
mampu menceritakan pengalamannya.
Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam. Metode yang
digunakan untuk analisa data yaitu metode Colaizzi. Setelah data dianalisa,
peneliti dapat mengidentifikasi pengalaman pasien Sindrom Guillain-Barre, pada
saat kondisi kritis. T erdapat 5 tema pengalaman fisik: badan lemah, sesak nafas,
rasa baal, nyeri tenggorokan dan batuk. Ada 3 tema pengalaman psikologis: tidak
percaya, sedih dan takut. Terdapat 2 tema pengalaman spiritual: seperti diambang
kematian dan pasrah. Terdapat 3 tema pengalaman sosial: dukungan keluarga
yang positif, tidak bisa berbicara dan tidak bisa berinteraksi.
Hasil penelitian bermanfaat untuk meningkatkan sikap caring perawat pada pasien
saat kondisi kritis, pada kebutuhan fisik, psikologis, spiritual dan sosial. Perawat
tidak hanya berfokus dalam pemenuhan kebutuhan fisik saja tetapi kebutuhan
psikologis, spiritual dan sosial sangat dibutuhkan sebagai upaya memberikan
motivasi untuk sembuh pada pasien Sindrom Guillain-Barre.
No copy data
No other version available