Pengalaman keluarga dalam penanganan penderita gngguan jiwa di desa Kersamanah kab. Garut
8bakti Permana: 220120090519; Pengalaman Keluarga dalam Penanganan Penderita
Gangguan Jiwa Di Desa Kersarnanah Kabupaten Garut; Program Magister Keperawatan
Peminatan Keperawatan Komunitas, 2012; Pembimbing : Or. Deni K. Sunjaya, dr., DESS;
. Juniarti, S.Kp., M.Kes., M.Nurs. .
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tingginya kasus penderita gangguan jiwa di
Desa Kersamanah sehingga perlu digali lebih dalam faktor penyebab gangguan jiwa dan
bagaimana keluarga menangani penderita gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk
Iakukan eksplorasi yang menjadi penyebab gangguan jiwa dan penanganan keluarga
terbadap penderita gangguan jiwa di masyarakat. Metode penelitian menggunakan penelitian
kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Jumlah infonnan sebanyak 9 keluarga yang dipilih
aesuai dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara
meodal!lII1 dan observasi. Analisa data dilakukan melalui lima tahap yaitu transkripsi, reduksi,
coding, categorizing, dan theorizing.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa temuan yaitu penyebab gangguan jiwa akibat
faktor psikologis adalah ketakutan yang berlebihan dan harapan yang tidak tercapai dan faktor
IOSial budaya yaitu perceraian! ditinggalkan, dan tidak disetujui pemikahan. Penanganan
kduarga terhadap penderita gangguan jiwa dilakukan melalui pengobatan tradisional dan
peugobatan medis, apabila tidak berhasil maka akan dilakukan pembatasan fisik seperti
clikurung, diberok, dirantai, dipisahkan. Pengalaman melakukan perawatan selama bertahun
tabun akan membentuk persepsi keluarga terhadap penderita Upaya yang telah dilakukan
cIaJam jangka waktu yang lama akan membentuk persepsi keluarga terhadap kesembuhan dan
pngguan jiwa. Persepsi tersebut mempengaruhi car perawatan keluarga terhadap penderita.
Perawatan keluarga akan dipengaruhi oleh kondisi psikologis keluarga seperti kekhawatiran,
putus asa dan kesal. Kondisi sosial budaya keluarga juga berpengaruh pada perawatan
luarga diantaranya labeling terhadap penderita, tidak adanya pandangan negatif dari
IiDgkungan tetapi lingkungan bersikap tidak peduli terhadap keluarga penderita gangguan
jiwa. Masalah yang sering muncul pada perawatan penderita yaitu kesulitan makan obat,
masalah kebutuhan nutrisi clan kebersihan diri.
Penamaan terhadap pendcrita gangguan jiwa yaitu teu damang (sakit), nuju kitu/ nuju
JIeu (Sedang seperti iniI sedang seperti itu), feu emut (tidak ingat/ sadar) dan kajantenan
(kejadian). Di masyarakat tidak ada pandangan negatif dari tetangga tetapi bersikap acuh.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi masyarakat dalam meningkatkan
kebersamaan dan kepedulian terhadap penderita, bagi dinas kesehatan untuk menyusun program
bsebatan jiwa, bagi puskesmas untuk pengembangan perkesmas dan asuhan keperawatan
keluarga, dan akhirnya dapat dijadikan pengembangan ilmu keperawatan jiwa masyarakat dan
asuhan keperawatan keluarga.
No copy data
No other version available