Pengaru pengaturann sudut bbackrest elevation terhadap ekspansi dinding thorak pasien dengan ventilasi mekanik di ruang gicu RSUP Dr. hasan Sadikin bandung
Pemafasan pasien dengan ventilasi mekanik dapat dipengaruhi oleh faktor
intrapulmonal dan ekstrapulmonal. Jumlah tidal volume yang masuk ditentukan
oleh kemampuan paru dan dinding thorak melakukan ekspansi. Penurunan
ekspansi dinding thorak menyebabkan kebutuhan terhadap tekanan untuk
memasukkan volume udara menjadi lebih tinggi. Posisi yang kurang tepat
merupakan salah satu faktor ekstrapulmonal yang menyebabkan pasien
mengalami kesulitan mencapai tidal volume. Hal ini berdampak terhadap
peningkatan tekanan puncak inspirasi dengan risiko barotrauma jika tidak diatasi
segera.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pengaturan posisi backrest
elevation terhadap ekspansi dinding thorak pasien dengan ventilasi mekanik di
ruang GfCl.I RSHS Bandung. Penelitian ini menggunakan quasi experiment
dengan pendekatan time series design. Sampel dengan kriteria inklusi terpenuhi
berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling.
Hasil penelitian dengan paired t-test menunjukkan terdapat perbedaan
bermakna rerata tidal volume pasien pada posisi backrest elevation (BE) 30°
dengan 45° (p < 0,05), BE 30° dengan 60° (p < 0,05) dan BE 45" dengan 60°
(p < 0,05). Hasil uji repeated ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang
bermakna rerata tidal volume (p < 0,05) dan ukuran lingkar dinding thorak
(p < 0,05) pada backrest elevation 30°,45° dan 60°. Hasil analisis lebih lanjut
dengan multiple comparison bonferroni test menunjukkan perbedaan rerata tidal
volume pasien bermakna pada posisi backrest elevation 30° dengan 60" (p < 0,05),
diikuti oleh perbedaan bermakna ukuran lingkar dinding thorak pada BE 45°
dengan 60° (p < 0,05). Perbedaan rerata tidal volume terbesar terdapat pada
perubahan posisi pasien dari posisi BE 30° ke posisi BE 60°.
Berdasarkan hasil penelitian, pengaturan posisi backrest elevation dengan
sudut lebih besar dapat meningkatkan ekspansi dinding thorak pasien dengan
ventilasi mekanik, sehingga perIu menjadi pertimbangan dalam merawat pasien
dengan ventilasi mekanik guna mencegah risiko barotrauma dan long-term
mechanical ventilation. Pelaksanaan proses weaning sedini mungkin dapat
menurunkan risiko ketergantungan terhadap ventilator sehingga length of stay
tidak memanjang dengan outcome yang lebih baik.
No copy data
No other version available