Perbedaan efek kompres selimut basah dan cold-pack terhadap suhu tubuh pasien cedera kepala di neurosurgical critical care unit RSUP Dr Hasan Sadikin bandung
Peningkatan suhu tubuh pada pasien cedera kepala bisa disebabkan oleh
inflamasi, kerusakan hipotalamus atau infeksi sekunder. Hal ini bisa menyebabkan
peningkatan metabolisme yang dapat memperburuk kondisi pasien, meningkatkan
lama hari rawat dan menambah resiko kematian. Selain menggunakan metode
farmakologis, penanganan hipertennia bisa dilakukan dengan metode
pendinginan. Metode pendinginan yang sering digunakan adalah kompres selimut
basah. Metoda kompres lain adalah kompres dengan menggunakan cold-pack.
Metoda ini lebih mudah, nyaman dan murah. Namun belurn ada penelitian yang
membuktikan efek kedua metoda tersebut terhadap suhu tubuh pasien cedera
kepala.
Penelitian ini menggunakan rancangan perbandingan bukan pasangan.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling dengan
jumlah 24 orang responden. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu
kelompok yang akan mendapatkan kompres selimut basah dan kelompok coldĀ
pack. Data yang terkumpul akan dianalisa menggunakan uji t tidak berpasangan.
Penelitian ini memberikan hasil terdapat perbedaan yang signifikan antara
suhu tubuh sebelum dan sesudah dilakukan kompres selimut basah (p=O,OOO)
maupun cold-pack (p=O,OOO). Selain itu tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara penurunan suhu tubuh setelah kompres selimut basah dan setelah kompres
cold-pack (p=O,37 I). Oleh karena itu, kompres cold-pack dapat dijadikan
alternatif kompres selimut basah yang biasa digunakan. Kompres cold-pack tidak
menyebabkan tubuh pasien basah dan luas area pengompresan yang lebih sedikit
sehingga dirasakan lebih nyaman dan mudah dilakukan.
No copy data
No other version available