Pengaruh pelatihan manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan kordinator program lanjut usia di puskesmas kota Tasikmalaya
Pengaruh Pelatihan Manajemen Pembinaan Kesehatan Lanjut usia
Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Keterampilan Koordinator Program
Lansia di Puskesmas Kota Tasikmalaya.
Kata kunci: Keterampilan, Pelatihan, Pengetahuan.
Dudi Hartono, NPM. 131420090002
Usia Harapan Hidup di Indonesia' dari tahun ke tahun terns meningkat, yang
menyebabkan peningkatanjumlah penduduk lanjut usia (lansia). Pada lansia dapat
terjadi berbagai masalah kesehatan akibat proses penuaan. Upaya yang dilakukan
untuk membantu mempertahankan kesehatan lansia dengan pembinaan kesehatan
di puskesmas. Pelaksanaan pembinaan kesehatan lanjut usia di Kota Tasikmalaya
pencapaian cakupannya masih rendah. Koordinator program lansia di puskesmas
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen pembinaan
kesehatan lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pelatihan manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia terhadap pengetahuan dan
keterampilan koordinator program lansia di Puskesmas Kota Tasikmalaya.
Disain penelitian menggunakan quasi-eksperimen dengan tipe non randomized
Pretest-Post test Group Design. Subjek penelitian adalah 20 responden dengan
teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik total
sampling. Instrumen untuk mengetahui variabel pengetahuan menggunakan
kuesioner, sedangkan untuk variabel keterampilan menggunakan soal kasus dan
lembar kerja. Data hasil penilaian selanjutnya dianalisis menggunakan uji paried t
untuk variable pengetahuan, sedangkan untuk variable keterampilan
menggunakan uji wilcoxon.
Hasil penelitian, pengetahuan koordinator program lansia di puskesmas Kota
Tasikmalaya meningkat 10,05 (14 %) dimana nilai rata-rata pengetahuan sebelum
pelatihan 67,95 setelah pelatihan menjadi 78,0. Nilai keterampilan dalam
membuat perencanaan pembinaan kesehatan lanjut usia meningkat 22,77; dimana
nilai rata-rata keterampilan sebelum pelatihan 20,53 setelah pelatihan menjadi
43,30. Berdasarkan hasil uji paired t berpasangan (variabel pengetahuan) dan uji
wilcoxon (variabel keterampilan) masing-masing diperoleh nilai signifikansi p =
0,001 (p < 0,05), berarti pelatihan manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia
berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan koordinator program
lansia di Puskesmas Kota Tasikmalaya.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara signifikan dan bermakna pelatihan
manajemen pembinaan kesehatan lanjut usia dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan koordinator program lansia di Puskesmas Kota Tasikmalaya.
Pemegang program lansia di dinas kesehatan hendaknya menindaklanjuti dengan
melakukan bimbingan dan supervisi dan kepala puskesmas melakukan monitoring
dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan lanjut usia.
No copy data
No other version available