Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakpatuhan minum obat filariasis pada kegiatan pengobatan massal tahun 2010 di wilayah kerja puskesmas Soreang kab. Bandung
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketidakpatuhan Minum Obat
Filariasis Pada Kegiatan Pengobatan Massal Tahun 2010 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Soreang Kabupaten Bandung. Keyakinan, takut reaksilefek obat,
sosialisasi, pelayanan petugas, ketidakpatuhan minum obat. Sugiyanto,
131420090001, Program Magister Keperawatan, Konsentrasi Keperawatan
Komunitas, di bawah bimbingan Prof. Dr. Ridad Agoes, dr, MPH dan Ahmad
Yamin, SKp, M.Kep, Sp.Kom., 2011.
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan jumlah cakupan pengobatan massal
filariasis tahun 2010 di wilayah kerja Puskesmas Soreang. Berdasarkan laporan
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung diperoleh informasi bahwa pada tahun
2009, cakupan eliminasi filariasis di Wilayah Kerja Puskesmas Soreang mencapai
80% dari target yang ingin dicapai yaitu 85% dan pada tahun 2010 menurun
hingga 53,13%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan ketidakpatuhan minum obat filariasis pada kegiatan
pengobatan massal di Wilayah Kerja Puskesmas Soreang Kabupaten Bandung.
Rancangan (desain) penelitian adalah penelitian observasional analitik dengan
rancangan studi potong lintang (Cross Sectional Study) denganjumlah sampel379
orang, teknik sampling menggunakan multistage cluster random sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan Focus Group Discussion.
Pengolahan data melalui anlisis univariat, analisis bivariat dengan uji statistik Chi
Square, analisis multivariat dengan menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil
penelitian dengan analisis bivariat ditemukan adanya hubungan yang berrnakna
antara pengetahuan, sikap, keyakinan, takut reaksilefek obat, sosialisasi,
pelayanan petugas dengan ketidakpatuhan minum obat filariasis. Takut
reaksi/efek obat merupakan variabel yang memiliki hubungan paling kuat dengan
koefisien korelasi sebesar 0,64. Hasil analisis multivariat ditemukan adanya
hubungan yang signifikan antara keyakinan (p=O,OOO), takut reaksilefek obat
(p=O,OOO) dan pelayanan petugas (p=O,OO 1) dengan ketidakpatuhan minum obat
filariasis. Didapatkan satu variabel yang paling dominan yaitu variabel takut
reaksi/efek obat dengan OR = 12,95 yang berarti bahwa orang yang takut
reaksi/efek obat memiliki peluang 12 kali untuk tidak patuh. Dampak dari
penelitian ini diharapkan dilakukannya refleksi kasus dengan masyarakat dan
pemberian penghargaan dengan meningkatkan dan menambah jumlah petugas
kesehatan pada tingkat komunitas serta media massa dalam menerbitkan
pemberiataan hendaknya memperhitungkan dampak negatif yang akan
ditimbulkan dari pemberitaan.
No copy data
No other version available