Analisis Berita Politik Tentang Gubernur Nusa Tenggara Timur Di media massa cetak
MONlKA WUTUN, NPM: 210120110008, ANALISIS BERITA
POLITIK TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR or MEDIA
MASSA CET AK (Studi Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk Pada Headline
Pemberitaan Di Surat Kabar Harian Pos Kupang dan Harian Pagi Timor
Express Dalam Perspektif Public Relations Politik Periode Agustus - September
2012)
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tampilan citra Gubemur Nusa
Tenggara Timur, Frans Lebu Raya dalam berita politik di Surat Kabar Harian Pos
Kupang dan Harian Pagi Timor Express dalam perspektif Public Relations politik.
Metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Wacana Model Teun A.Van
Oijk dengan paradigma kualitatif - konstruktivisme.
Model Wacana Van Oijk mengamanatkan tiga langkah pengumpulan data
dan analisis terhadap berita yang tampil di headline tiap edisi di Pos Kupang dan
Timor Express. Pertama, analisis tesktual berita ditemukan adanya
kecenderungan konstruksi tampilan citra Gubemur dalam berita politik secara
positif lewat perangkat teks yakni tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik,
dan retoris. Kedua, analisis kognisi sosial wartawan Pos Kupang dan Timor
Express lewat wawancara mendalam. Pada bagian ini, ditemukan pengetahuan
sosial wartawan Pos Kupang dan Timor Express menunjukkan pemaknaan positif
terhadap citra Gubemur dan tertampilkan pada berita mereka. Ketiga, analisis
sosial yang bertujuan menemukan konteks yang berkembang di masyarakat lewat
studi pustaka berita-berita dari media massa lain di NTT ten tang citra Gubemur
Frans Lebu Raya. Untuk langkah ketiga ini, ditemukan adanya kecenderungan
sebagian besar media massa di NTT menampilkan Gubemur dalam berita secara
positif. Meskipun ditemukan ada beberapa media yang terafiliasi dengan
kepentingan politik memberitakan Gubemur secara negatif.
Peneliti menyimpulkan sebagian besar media massa di NTT memberitakan
Gubemur dengan tampilan citra positif yang terwakilkan lewat Surat Kabar
Harian Pos Kupang dan Harian Pagi Timor Express. Karena itu peneliti
menyarankan agar media massa di NTT, khususnya Pos Kupang dan Timor
Express agar lebih kritis dan membekali wartawan dengan kompetensi yang
memadai dalam pemberitaan terkait citra. Karena apa yang diberitakan akan
menjadi rujukan bagi masyarakat NTT dalam menentukan pilihan untuk
partisipasi politik.
No copy data
No other version available