Diskursus Membangun Ideologi Tandingan Dalam Masyarakat Marjinal (Analisis Wacana Teks Pemberitaan Abu Bakar Ba'asyir Di Majalah Sabili Dalam Perspektif Kognisi Sosial)
Media massa dari waktu kc waktu terbukti telah bias dalam memberitakan
Islam dan Umat Muslim terutama saat membahas wacana terrorisme. Setiap
Muslim yang membaca suratkabar, menonton televisi dan mendengarkan siaran
radio tentunya menyadari akan hal ini. Sebagian besar media massa umumnya
meliput terrorisme secara gambling akhirnya mengidentikkan antara terorisme dan
Islam. Khususnya periode pasca serangan WTC, Pentagon dan born Bali, kata
kata yang menyudutkan seperti "fundamentalisme" kemudian dikait-kaitkan pada
sikap ekstrimisme dan akhirnya terorisme. Sejak itu, para ahli yang membahas
Islam dalam wacana terorisme disejajarkan dengan ideologi yang bersifat utopian
seperti fasisme dan komunisme, saat mereka membahas relasi Islam dan
terorisme. Dari waktii ke waktu setiap serangan born selalu dika.itkafi dengan
jaringan AI Qaidah yang dipercaya banyak pihak dipimpin oleh Osama Bin
Laden. Beberapa bulan sebelum pemboman di Bali, media massa telah memblow
up Abu Bakar Ba' asyir yang selalu disinyalir berhubungan dengan AI-Qaidah,
bahkan dia disebut sebagai sebagai pimpinan Jamaah Islamiyah yang dituduh
sebagai cabang Al Qaidah di Asia T enggara. Kemudian, beberapa hari setelah
pemboman di Bali, Ba'asyir ditangkap dan diadili atas keterlibatannya pada
serangan itu.Setelah itu, Ba'asyir menjadi ikon kedua disamping Osama Bin
Laden dalam wacana terorisme.Sekalipun di pengadilan Ba'asyir tidak terbukti
bertanggungjawab atas aktivitas terorisme dan keterlibatannya di Jamaah
Islamiyah, juga kontribusinya pad a serangan itu. Namun tetap saja Ba' asyir di
penjara.
Buku ini mencoba menjelaskan begitu banyaknya faktor yang terlibat di
dalam wacana terorisme melalui analisis liputan Ba'asyir oleh media, khususnya
majalah Sabili yang merepresentasikan jurnalisme advokasi pada kasus Ba'asyir.
Analisis komparatif secara fragmentatif juga dilakukan terhadap beberapa tulisan
tentang Ba'asyir dan terorisme di beberapa media Barat. Kajian dalam buku
bersifat multidimensi atas wacana terorisme di media massa, seperti model
kognisi mental jurnalis, wacana hegemonik, politik, sosial, budaya, dan ideologi.
Kesemua aspek tersebut juga terekspresikan melalui struktur mikro wacana teks
di media massa. Diskursus terorisme dibedah melalui framework kognisi sosial
dari Teun Van.Dijk yang melibatkan model mental, pengetahuan, sikap,
ideologi.dan strategi wacana yang diproduksi. Dalam struktur makro, melibatkan
telaah secara sosial, budaya dan politik yang terlibat dalam proses diskursus
terorisme. Buku ini memberikan perspektif yang praktis dan komprehensif dalam
studi analisis wacana kritis ( critical discourse analysis ) baik secara teoritis,
metodologis dan praktis bagi peminat kajian wacana kritis.
No copy data
No other version available