Tinjauan yuridis terhadap eksekusi bangunan di atas tanah hak sewa oleh bank sebagai jaminan kredit ditinjau dari undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang peratuuran dasar pokok-pokok agraria dan undang-undang nomor 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan ata
ABSTRAK
Bangunan diatas hak sewa tanah milik orang lain dijadikan jaminan kredit. Apabila kreditnya macet maka bangunan tersebut akan dieksekusi oleh kreditor. Eksekusi bangunan ini seringkali menimbulkan permasalahan dalam praktik. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan ketepatan penjaminan bangunan diatas hak sewa tanah mink orang lain dengan hak tanggungan dihubungkan dengan UUPA dan Undang-Undang Hak Tanggungan, pelaksanaan eksekusi bangunan diatas hak sewa saat debitor wanprestasi serta kendala-kendala yuridis pelaksanaan eksekusi bangunan diatas hak sewa di atas tanah milik orang lain.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analisis. Tahapan penelitian meliputi penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan metode yuridis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bangunan yang berdiri diatas tanah dengan hak sewa dapat dijadikan barang jaminan oleh debitor kepada kreditor dengan mengacu pada asas pemisahan horizontal dengan pembebanan hak tanggungan kurang tepat dan yang tepat adalah melalui fidusia. Kemudian, pelaksanaan eksekusi bangunan di atas hak sewa tidaklah mudah mengingat bangunan tersebut berada diatas tanah milik orang lain dan terbatas dengan perjanjian sewa dengan pemilik tanah sehingga eksekusinya harus mendapatkan persetujuan dari pemilik tanah. Selanjutnya kendala-kendala yuridis yang dihadapi yaitu nilai bangunan itu sendiri sangat bergantung pada nilai pasar dengan tingkat penurunan nilai ekonomi yang cukup tinggi, eksekusi harus mendapatkan persetujuan dari pemilik tanah, eksekusi sangat bergantung pada jangka waktu sewa dari tanah tersebut untuk didirikan bangunan.
No copy data
No other version available