Peran konstruksi sosial organisasi keagamaan dalam upaya penenggulangan terorisme di Sulawesi tengah
Terorisme menjadi gejala global dengan dampak yang ditimbulkan menyebar
ke segenap aspek kehidupan mulai dari politis, ekonomis, kultural hingga teologis.
Dampak psikologis, sosiologis, dan politis inilah yang membuat terorisme menjadi
sesuatu yang menakutkan sehingga tepat kiranya jika dikatakan terorisme sebagai
kejahatan luar biasa atau extraordinary crime. Untuk melaksanakan proses
penanggulangan terorisme tersebut dibutuhkan keterlibatan para pemuka, tokoh dan
ulama serta keterlibatan organisasi-organisasi keagamaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji peran konstruksi
sosial organisasi keagamaan dalam upaya penanggulangan terorisme khususnya oleh
Pmgurus Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah dan AI Khairaat Sulawesi.
Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif-studi kasus, dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi, serta di
analisa dengan analisa kualitatif.
Analisa penelitian menunjukkan bahwa konstruksi sosial yang dilaksanakan
organisasi keagamaan sebagai upaya penanggulangan terorisme yang terjadi di
Sulawesi Tengah dilakukan dengan : Proses eksternalisasi atas realitas terorisme yang
dilakukan oleh Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah dan
Perhimpunan Alkhairaat menghasilkan sikap : PW Muhammadiyah Sulawesi Tengah
menolak aksi-aksi terorisme dengan alasan apapun akan tetapi aksi-aksi terorisme
hanyalah merupakan reaksi atas realitas yang tidak adil yang menimpa umat Islam
baik ditingkat internasional, nasional maupun regional Sulawesi Tengah.
Perhimpunan Alkhairaat menolak aksi-aksi terorisme dengan alasan apapun. Aksi
terorisme lahir dari kesalahan pemahaman dan pemaknaan ajaran agama yang dianut
oleh pelaku aksi terorisme. Dalam konstruksi sosial sebagai upaya penanggulangan
terorisme, Eksternalisasi sikap dan nilai kedalam bentuk tindakan menghasilkan
keterlibatan organisasi keagamaan dalam upaya penanggulangan terorisme. Dalam
konstruksi sosial sebagai upaya penanggulangan terorisme, organisasi keagamaan
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai dan pemahaman yang
dianggap dapat men counter pernahaman radikal yang membenarkan aksi kekerasan.
Nilai dan pemahaman tersebut adalah: PW Muhammadiyah Sulawesi Tengah
mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai dan pemahaman : Islam rahmatan
lil alamin, amar maruf nahi mungkar tanpa kekerasan, nasionalisme dan Pancasila,
wawasan keislaman kosmopolitan, dialog peradaban dan antar iman. Perhimpunan
Alkhairaat mensosialisasikan dan mengintemalisasikan nilai dan pemahaman : Ahlul
Sunnah Wal Jamaah, Tazkiyatun Nafs (penyucian diri) dan prinsip ukhuwah
islamiyah, ukhuwah wathaniyah serta ukhuwah insaniyah
No copy data
No other version available