Manajemen komunikasi pengurus koperasi (studi kasus manajemen komunikasi pada pengurus koperasi pegawai negeri guru-guru banjar utara)
Koperasi adalah organisasi yang berbasis ekonomi kerakyatan yang memiliki
kemampuan dalam memajukan perekonomian anggotanya dan menjadi soko guru
perekonomian bangsa. Saat ini ban yak koperasi yang tumbuh lalu mati perlahan
karena kurangnya kemampuan pengelolaan penggiatnya. Koperasi Guru-guru
Banjar Utara adalah salah satu contoh koperasi yang mampu bertahan dan
menunjukkan kemajuan termasuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Pengelolalan yang baik menjadi kunci keberhasilannya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji manajemen komunikasi yang dilakukan pengurus KGBU.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Studi kasus digunakan dalam penelitian ini karena
penelitian ini memiliki suatu keunikan yaitu meneliti sebuah koperasi yang
berprestasi di Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara
mendalam dan observasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konsep
manajemen komunikasi dari Michael Kaye dan komunikasi organisasi. Untuk
membeda kasusnya, peneliti menggunakan bberapa teori, diantaranya adalah
interaksi simbolik dan teori koorientasi organisasi.
HasiI penelitian menunjukkan bahwa pengurus KGB LJ mcndapatkan kepercayaan
dari para anggotanya meskipun mereka berjalan tanpa adanya seorang manajer
koperasi. Kepercayaan yang diraih dari kerja keras. dedikasi dan konsistensi
pengurus dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya. Komunikasi di antara
sesama pengurus dilakukan secara intensif sehingga mereka memiliki pemahaman
dan pandangan yang sama dalam menjalankan tugasnya. Pengurus memaknai
interaksi mereka dengan anggota adalah jalan untuk mencapai kompetensi
komunikasi. Interaksi dilakukan dengan pendekatan personal dan juga
organisasional. Interaksi interpersonal dilakukan untuk memperpendek jarak
antara pengurus dan anggota sehingga dalam komunikasi melalui interaksi
organisasional lebih mudah. Komunikasi interpersonal dilakukan dengan pesan
verbal dan non verbal yang akrab melalui sapaan, sentuhan sosial-sopan, senda
gurau, dl!. Komunikasi organisasional dilakukan berdasarkan peraturan dan aturan
yang sudah disepakati bersama melalui forum formal, teguran, bahasa asertif dan
penampilan. Program kerja yang ada di KGBU dapat dilaksanakan dengan baik
oIeh segenap komponen yang ada.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa manajemen komunikasi yang dilakukan
pengurus KGBU dapat mencapai kompetensi. Kompetensi komunikasi inilah
yang membawa sejumlah pencapaian dari meningkatnya kesejahteraan anggota,
peningkatan jumlah anggota sampai diraihnya predikat sebagai koperasi
berprestasi. Pengurus berhasil menjalankan tugasnya serta perannya dalam
mengelola komunikasi di dalam KGBU.
No copy data
No other version available