Hidrolisis bagas tebu ( Saccharum officinarum L.) secara asam-enzim dan fermentasi Hidrolisat oleh Pichia stipitis, Saccharomyces cerevisiae, dan Zymomonas mobilis
Bagas tebu (Saccharum officina rum, L) merupakan limbah dari produksi
gula tebu. Komponen utama dari bagas tebu adalah selulosa dan hemiselulosa.
Objek dari penelitian ini adalah produksi etanol dari bagas tebu yang meliputi
optimasi pada tahap pra-perlakuan, hidrolisis asam sulfat, hidrolisis enzim
menggunakan enzim selulase dan hemiselulase, dan fermentasi hidrolisat oleh
tiga jenis mikroorganisme, diantaranya P. stipitis CBS 5773, atau S. cerevisiae
DIIP3GI, atau Z. mobilis FNCC 0056. Metode penelitian yang dilakukan adalah
metode deskriptif, masing-masing dengan 3 kali pengulangan. Hasil penelitian
menunjukkan, setiap tahapan yang menghasilkan kadar gula pereduksi tertinggi
adalah: Pra-perlakuan dengan ukuran partikel bagas tebu 30 mesh, perbandingan
bagas tebu dengan air 1 : 10 (b/v), pemanasan uap selama 30 menit pada suhu
120°C; hidrolisis asam terbaik menggunakan asam sulfat pada konsentrasi 2%
(bib), suhu pemanasan uap 120°C selama 60 menit; hidrolisis enzimatik dengan
menggunakan dosis enzim hemiselulase 0,001 gig (bib), dilanjutkan dengan
enzim selulase pada dosis 0,83 Ill/g (vlb). Tahap hidrolisis enzimatik mampu
menghidrolisis lignoselulosa pada bagas tebu sebesar 63,52% dengan kadar gula
pereduksi 32,00 g/L yang terdiri dari glukosa, silosa, dan arabinosa. Z. mobilis
FNCC 0056 mampu menghasilkan bio-etanol tertinggi, yaitu sebesar 18,99 g/L
dengan waktu fermentasi 3 jam. S. cerevistae DIIP3GI menghasilkan etanol
sebesar 17,05 gIL dengan waktu fermentasi 12 jam, dan P. stipitis CBS 5773,
menghasilkan etanol sebesar 13,03 g/L dengan waktu fermentasi 24 jam.
No copy data
No other version available