IDEATIONAL METAPHOR IN POLITICAL SPEECH : A SYSTEMIC FUNCTIONAL ANALYSIS
Tesis ini berjudul " "Ideational Metaphor in Political Speech: A systemic Functional
Analysis':" bertujuan untuk mengetahui cara metafora ideasional direalisasikan dalam
pidato politik: Ruang lingkup penelitian ini mencakup penggunaan bermacam-macam
proses yang digunakan dalam kalimat yang mengandung metafora ideasional teks
pidato politik Penelitian ini mengarah pada investigasi terhadap cara struktur
gramatikal metafora gramatikal ditransfer baik dalam struktur yang sebangun
(congruent) atau yang tidak sebangun (incongruent) yang _ dipakai pada bermacam
macam moda ungkapan. Dilanjutkan dengan penelusuran Konfigurasi semantik
metafora ideasional yang dilakukan berdasarkan analisis kesesuaian .{congruence
analysis). Terkait dengan penelitian tersebut, tiga langkah analisis yang dilakukan dalam
penelitian ini terdiri dari tahap identifikasi metafora, analisis metafora, dan interpretasi
metafora. Aanalisis tersebut dilakukan sesuai dengan teori-teori dasar ten tang metafora
gramatikal yang mengacu pada teorinya Halliday, Mathiesen, dan Thompson, dan
beberapa tinjauan teoritis pendukung dari Downing dan Locke, dan Eggins, serta
beberapa teori metafora secara umum.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis proses yang ditemukan dalam penelitian
ini hampir mencakup semua jenis proses yang ada dan telah yang terbahas dalam
tinjauan teoritis, yaitu: Proses Material, Mental, Verbal, dan Proses Relational. Proses
Behavioural dan Proses eksistensial tidak ditemukan di bawah asumsi bahwa jenis-jenis
proses tersebut menunjukan relevansi yang cukup rendali terhadap terjadinya proses
nominalisasi dan metafora lexical (metaphorical wording). Namun, pola transfer
gramatikal dalam metafora lexical dan nominalisasi menunjukkan bahwa Proses Material
lebih dominan dibandingkan dengan jenis proses yang lain dengan pola transfer
gramatikal berpindah dari proses material ke proses material lagi, proses material ke
proses mental, proses material ke proses relasional, dan proses relasional ke proses
material. Ini berarti bahwa berlaku pola tertentu di mana pola transfer tersebut
mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi untuk berpindali status gramatikalnya. Terkait
dengan makna metafora, hasil analisis kesesuaian menunjukkan bahwa ada fungsi
semantis yang sentral dari salah satu elemen klausa yang sekaligus berfungsi sebagai inti
dari metafora lexical.
No copy data
No other version available