Konfigurasi leksem kata majemuk bahasa inggris
Penelitian konfigurasi makna dalarn leksern Kata Majernuk Bahasa Inggris
di Indonesia sampai saat ini belum banyak menyentuh aspek bahasa figuratif. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengisi kerumpangan tersebut. Sesuai
dengan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan
bahasa figuratif dalam leksem Kata Majernuk Bahasa Inggris dari segi: (I) Pola
struktur kata majernuk Adjektiva + Nomina (2) Pola struktur kata majernuk yang
Nomina + Nomina, (3) Pola struktur kata majemuk Nomina + Adjektiva, (4) makna
non-literal pada leksem modifer kata majernuk, (5) rnakna non-literal pada leksern
unsur hulu kata majemuk, (6) makna non-literal pad a leksern modifier dan unsur
hulu kata majernuk.
Teori yang digunakan bersifat eklektis. Teori morfologi struktural
mengkaji bentuk kata majemuk, struktur kata rnajemuk. Teori Sernantik kognitif
mengkaj i leksern dari sudut pandang bahasa figurati f tnon-literali pada unsur
modifer, unsur hulu, maupun modifier dan unsur hulu (metafora ganda),
pembentukan arti baru pada metafora ganda (makna non-I iteral modifier dan unsur
hulu) sebagai kata majernuk yang rnerniliki makna idiornatik.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode kajian berupa
distribusional dengan teknik bagi unsur langsung, penyulihan, penyisipan dan
perluasan sebagai dasar di dalam membedakan kata majernuk dari frasa nomina.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata rnajemuk dalam bahasa
Inggris (1) merniliki pola dengan struktur Adjektiva + Nomina, Nomina + Nomina
dan Nomina + Adjektiva, (2) kata rnajernuk dalarn bahasa Inggris dengan bahasa
figuratifpada leksern modifier merniliki formula N2 = NI atau N2 adalah NI secara
metaforis, (3) kata rnajemuk dalarn bahasa Inggris dengan bahasa figuratif (nonĀ
literal meaning) pad a leksem unsur hulu merniliki formula NI adalah leksem
'navigasi' yang menjadi dasar perubahan acuan (rnakna literal) di dalarn kata
majemuk tersebut atau NI adalah leksern 'navigasi' yang menjadi dasar penciptaan
bentuk metafora yang dimaksud di dalam N2 sehingga menghasilkan makna non
literal, (4) kata majernuk dalam bahasa Inggris dengan leksem non-literal pada
unsur modifier maupun pad a unsur hulu berimplikasi pada perubahan rnakna, yaitu
perpindahan dari makna literal menuju makna idiomatik. Pembentukan makna
idiomatik berangkat dari landasan rnetafora pada rnasing-rnasing leksem pendukung
kata majemuk terse but.
No copy data
No other version available