Aktivitas Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Herba Seledri Dari Daerah Bandung Barat
ABSTRAK
Kulit batang sintok ( Cinnamomum sintoc BL.) termasuk keluarga Lauraceae telah digunakan se,cara empirik sebagai penyembuh nyeri dan bengkak namun penelitian mengenai aktivitas, mekanisme kerja dan keamanan penggunanannya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan memahami aktivitas, mengukur keamanan, mengetahui mekanisme kerja dan menghasikan formula yang sesuai. Telah dilakukan studi eksperimental di laboratotium melalui empat tahap. Minyak atsiri dianalisis secara KG-SM. Aktivitas antiinflamasi diuji dengan mengukur volume edema telapak kaki tikus yang diinduksi karagenan. Aktivitas analgesik ditentukan dengan metode geliat yang diinduksi asam asetat. Mekanisme kerja penghambatan enzim COX-2 dilakukan dengan mengukur absorban PGE2 pada sel fibroblas dan leukosit yang diinduksi LPS. Aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Untuk mengukur keamanan bahan uji dilakukan uji toksisitas akut dan subkronis pada hewan coba. Formulasi sediaan dilakukan untuk sediaan emulsi dan emulgel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan uji mengandung 27 komponen minyak atsiri dengan komponen utamanya eugenol ( 17,76%). Minyak atsiri ini pada dosis 0,005, 0,010 dan 0,020 mL/20g menghambat rasa sakit pada 'mencit sebesar 18,84, 50,3 dan 56,11%. Pada dosis 0,05, 0,10 dan 0,20 mL/200g menghambat inflamasi pada telapak kaki tikus berturut-turut sebesar 32,67, 55,83 dan 65,35 %. Penghambatan enzim COX-2 pada sel fibroblas dan leukosit diperlihatkan dari penghambatan pembentukan PGE2 masing-masing dengan IC50 sebesar 4,84 dan 63,41 pg/mL.Aktivitas antioksidannya menghambat radikal bebas DPPH dengan IC50 sebesar 16,29 pg/mL.Uji toksisitas akut menunjukkan minyak atsiri termasuk sedikit toksik dengan LD50 sebesar 2,6 g/kg untuk mencit jantan dan 3,3 g/kg untuk mencit betina. Hasil pengujian toksisitas subkronis menunjukkan bahwa minyak atsiri aman untuk pemakaian selama tiga bulan. Ini ditunjukkan tidak adanya kelainan yang signifikan pada parameter kimia darah dan urin, serta kerusakan indeks organ maupun histologi organ setelah diberi simplisia dosis 0,14 mL/200 g. Formulasi emulsi dilakukan dengan variasi kadar emulgator, sedangkan formulasi emulgel dilakukan dengan variasi dosis minyak atsiri. Dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri kulit batang sintok mempunyai aktivitas analgesik dan antiinflamasi pada hewan coba dengan mekanisme kerja penghambatan enzim COX-2 dan aman jika digunakan pada dosis efektif untuk waktu yang lama. Minyak atsiri dapat dibuat sediaan emulsi untuk pemakaian oral dan emulgel untuk pemakaian luar.
No copy data
No other version available