Penyusunan model resolusi konflik antar desa dan antar kampung melalui pembangunan modal sosial pada masyarakat pedesaan pantai utara Jawa Barat
RINGKASAN
. PENYUSUNAN MODEL RESOLUSI KONFLIK ANTAR DESA DAN ANTAR
KAl'VlPUNG MELALUI PEMBANGUNAN MODAL SOSIAL PADA
MASY ARAKA T PEDESAAN PANT AI UTARA JA W A !lARA T
(M. Munandar Sulaeman, Penelitian, tahun 2005, 102 halaman)
1. Permasalahan penelitian: Masalah konflik dipedesaan tidak dapat dipisahkan dari
faktor internal: kepentingan individu atau kelompok aspek kekuasaan, ekonomi dan nilai
serta lemahnya sumberdaya manusia dan modal sosial. Aspek kepentingan kekusaan
realitasnya tampak pada konflik pilkades dan ketersinggungan harga diri sehingga
muncul konflik antar pemuda yang merembet ke seluruh warga. Konflik nilai terkait
dengan budaya kesenian hiburan (selesai panen) pada hajatan sebagai rangkaian dari
sistem kehidupan bertani. Faktor ekternal: lemahnya aparat keamanan dan organisasi
sosial kemasyarakatan dalam mengintegrasikan masyarakat dan memelihara pola-pola
sosial modal sosial, sehingga terjebak konflik. Permasalahan penelitiannya (tahun ke
satu) adalah seperti berikut:
(a).Apa dasar-dasar konflik atau akar masalah konflik yang terjadi pada masyarakat
pedesaan sehingga menimbulkan kerusuhan sosial antar warga masyarakat, antar
kampung atau antar desa? (2). Sejauhmana potensi nilai sosial budaya perdamaian atau
penyelesaian konflik? (3) Sejauhmana potensi modal sosial yang dimiliki masyarakat.?
2. Tujuan penelitian: Target khususnya adalah untuk memahami dasar-dasar penyebab
konflik dan model resolusi konflik, nilai sosial budaya yang kondusif damai dan konflik
serta potensi modal sosialnya sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakatnya, yang
difokuskan pada kajian bagaimana membangunan modal sosial masyarakat.
3. Metode Penelitian: Metode penelitian di pantai Utara Jawa Barat (kabupaten
Indramayu dan Subang) ini dilakukan dengan studi kasus melalui pendekatan kualitatif,
secara holistik dan deskripsi prosesual, mengungkap simbol atau makna dari tindakan,
ungkapan pernyataan dan perasaan subyek. Informan atau subyek penelitian dipilih
secara purposif dan mengembangkan informasinya secara bola salju (snow ball). Analisis
dengan cara pemahaman mendalam (understanding, verstehen) baik secara tekstual
.. maupun kontekstual, yang kemudian di interpretasikan. Kontrol data melalui dialogis
antar fakta, tokoh dan teori juga metode (model triangulasi).
No copy data
No other version available