Pemberdayaan kelompok pedagang di sektor informal : (Kasus pedagang sayur krliling di Kelurahan Cipamokolan Kec, Rancasari Kota Bandung)
gus Wahyudi Riana, dkk. " Pemberdayaan Kelompok Pedagang di
Sektor Informal (Kasus Pedagang Sayur Keliling di Kelurahan Cipamokolan,
Kecamatan Rancasari, Kala. Bandung).
Beberapa studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa altematif
penampungan pengangguran sampai saat nu sebagian besar terdapat dalam
kegiatan sektor informal. Kegiatan sektor informal yang banyak dilakukan
terdapat pada sektor perdagangan. Salah satu diantaranya adalah pedagang sayur
keliling. Sektor ini, seperti halnya sektor-sektor informal lainnya, cenderung
mempunyai permasalahan sarana dan prasarana, Sumber daya, ekonomi, dan
masalah lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan berbagai upaya. Salah
satu diantaranya melalui kegiatan pemberdayaan. Pemberdayaan bagi sektor
informal, termasuk pedagang sayur keliling, tidak semata-mata terbatas pada
peningkatan produksi dan tidak hanya mencakup implementasi program
peningkatan kesejahteraan sosial. Lebih dari itu adalah sebuah upaya dengan
spektrum kegiatan yang menyentuh berbagai macam kebutuhan, sehingga segenap
anggota masyarakat dapat mandiri, percayar diri, tidak tergantung dan dapat lepas
dari belenggu struktural.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kapasitas kelompok yang
dimiliki pedagang sayur keliling melalui pengembangan kelompok.
Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik
logical framework analysis (LF A).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekuatan kelompok pedagang
sayur keliling terletak pada kemampuan pengelolanya dalam menata modal sosial
seperti kepercayaan, jaringan, semangat kebersamaan, dan perluasan cakupan
kegiatan, serta kemapuan mengembangkan potensi ekonomi berupa penggalangan
dana komunitas sebagai dana mandiri.
No copy data
No other version available