Pengaruh implementasi kebijakan pembangunan rumah susun sederhana sewa terhadap efektivitas penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah
Kelangkaan lahan serta tingginya nilai lahan di perkotaan telah
mengisyaratkan kepada semua pemangku kepentingan untuk: mulai
mempertimbangkan konsep hunian vertikal sebagai upaya efisiensi lahan yang
juga berdampak pada reduksi biaya hidup masyarakat dan penghematan energi
terutama dikaitkan dengan pembelanjaan dibidang transportasi. Menyadari hal
tersebut diatas salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah dengan membuat
kebijakan penyediaan rumah susun yang diperuntukkan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah yang belum mampu memiliki rumah.
Namun demikian temyata pembangunan Rusunawa tersebut menemukan
banyak kendala dimana kendala terbesarnya adalah tingkat hunian yang rendah
atau penghuni rumah susun bukanlah target group yang diharapkan. Tetapi
kondisi yang berbeda terjadi di Rusunawa Menteng Asri dimana telah terhuni
100% dengan penghuni yang sesuai dengan target group yang diharapkan. Atas
dasar hal tersebut diatas maka dapat dikemukakan bahwa pembangunan
Rusunawa Menteng Asri di Kota Bogor merupakan best practice terhadap
pembangunan rusunawa di Indonesia.
Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
implementasi kebijakan yang diselidiki melalui dimensi organisasi, interpretasi
dan aplikasi secara simultan maupun parsial memberikan pengaruh nyata terhadap
efektivitas penyediaan hunian layak dan terjangkau untuk: masyarakat
berpenghasilan rendah. Hasil penelitian memperkuat konsep yang dikemukakan
oleh Charles 0 lanes mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan
implementasi kebijakan.
No copy data
No other version available