pengaruh keterlibatankerja terhadap kinerja karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas bagian processing
Kantor Pos Asia-Afrika, Bandung merupakan penggerak utama perusahaan
PT.Pos Indonesia (Persero) yang memiliki tugas utama dalam hal operasionalisasi
jasa. Kantor ini berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada setiap
customer-nya dengan cara mengoptimalkan kinerja setiap karyawan yang bertugas di
setiap bagian, termasuk bagian operasional yang memegang peranan penting dalam
perusahaan ini, yaitu Bagian Processing. Jika kinerja karyawan di bagian tersebut
belum optimal, maka komplain dari customer akan semakin meningkat dan ha! ini
akan membuat customer enggan untuk menggunakan jasa Kantor Pos. Dampak
selanjutnya, semakin berkurangnya jumlah kiriman yang jika diabaikan akan
mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan. Agar kinerja karyawan optimal
harus didukung dengan keinginan para karyawan untuk melibatkan diri pada
pekerjaan. Hal ini ditunjukkan melalui pandangan terhadap peran yang diemban dan
setting kerja yang diartikan sebagai keterlibatan kerja. Hal ini membuat peneliti
merasa penting untuk mengangkat pengaruh keterlibatan kerja terhadap kinerja
Karyawan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Bagian Processing (Studi pada
Karyawan Pelaksana Bagian Processing Kantor Pos Asia-Afrika, Bandung)".
Subyek penelitian adalah seluruh karyawan pelaksana, berstatus karyawan
tetap, memiliki pekerjaan utama melakukan sortir dan entri kiriman dan bekerja di
Bagian Processing Kantor Pos Asia-Afrika, Bandung yang berjumlah 46 orang
karyawan. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah keterlibatan kerja dan
variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
Hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis jalur yang menunjukkan
bahwa secara simultan keterlibatan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan
dengan kontribusi keterlibatan kerja sebesar 48.6%. Komponen role dan setting
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan kontribusi role
terhadap kinerja karyawan sebesar 18.9% dan kontribusi setting terhadap kinerja
karyawan sebesar 29.7%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan akan
dirancang program intervensi untuk meningkatkan kinerja karyawan tersebut, yaitu:
training dan participation program.
No copy data
No other version available