Pelatihan stimulasi dini pada indra bayi...
Periode bayi adalah periode permulaan atau periode awal keberadaan seseorang
sebagai manusia. Periode bayi dianggap sebagai masa dasar karena banyak pola sikap,
kebiasaan, keterampilan dan berbagai kemampuan terbentuk sejak masa ini. Salah satu
perkembangan fisik yang berlangsung sangat eepat pada periode bayi adalah
perkembangan otak bayi. Susan Ludington (200 I) menjelaskan, selama tabun
pertamanya, otak bayi akan tumbuh laju lebih eepat. Saat bayi meneapai usia I tabun,
otaknya telah meneapai 70% ukuran otak dewasa. Sebagai tambahan, 70% sampai 85%
selotak barn terbentuk dengan lengkap, 45% pertumbuhan otak bayi terjadi pada bayi
pada usia I tabun. Perkembangan otak bayi diatas dapat tumbuh dengan optimal bila
sense atau indra sebagai "pintu" utama pemberi informasi bagi otak, mendapat
rangsangan yang optimal dari lingkungannya. Seeara psikologis, stimulasi dini pada indra
bayi sangat berperan dalam perkembangan mental bayi terutama dalam memenuhi
kebutuhan bayi untuk belajar dan mengekplorasi lingkungannya.
Dalam perkembangan indranya, bayi memerlukan stimulasi dari lingkungan agar
kepekaan indranya dapat terlatih sehingga mendukung perkembangan otak seeara
optimal. Stimulasi ini dapat dilakukan dalam aktivitas bermain bersama bayi. Susan
Ludington, Direktur Infant Stimulation Association of Amerika menekankan bahwa
orangtua atau pengasuh sebaiknya memberikan stimulasi pada indra bayi- terutama indra
penglihatan, pendengaran dan indra raba agar indra terlatih dan peka terhadap rangsangan
dari lingkungan. Peran aktif Ibu ataupun pengasuh sangat diperlukan oleh bayi
terutama pada saat bayi berusia 0-6 bulan, dimana kemampuan bayi dalam
mengeksplorasi lingkungan masih sangat terbatas dan membutuhkan orang lain untuk
membantunya. Stimulasi dini pada indra bayi sebaiknya memang dilakukan oleh Ibu.
Bagi Ibu bekerja yang harus menitipkan bayinya di Tempat Penitipan Anak (selanjutnya
akan disingkat dengan TP A) tugas ini digantikan oleh pengasuh TP A.
Di sebuah perusahaan swasta di Bandung terdapat TP A "X" yang ada didalam
lingkungan perusahaan. Dari asesmen kebutuhan yang dilakukan terlihat bahwa
pengetahuan dan kemampuan pengasuh dalam memberikan stimulasi dini pada indra bayi
sangat terbatas. Dalam penelitian ini dibuat raneangan pelatihan "Stimulasi Dini pada
Indra Bayi", yang kemudian diujieobakan untuk melihat peranan program pelatihan
tersebut dalam meningkatkan pengetabuan dan kemampuan pengasuh dalam memberikan
stimulasi dini pada indra bayi.
Dari hasil perhitungan (memakai uji Wileoxon), ditemukan perbedaan yang
signifikan antara skor total pemberian stimulasi pada pengindraan bayi sebelum dan
sesudah pelatihan dengan statistik uji z sebesar -2~023 dan p-value 0,043, dengan taraf
signifikasi 0,5% (u=0,05) serta tingkat kepereayaan 95%. Kriteria uji yang digunakan
adalah tolak HO jika p-value lebih keeil dari c. Hasil dari tabel menunjukkan bahwa p
value < u atau 0,043
No copy data
No other version available