1000. Total nilai manfaat langsung hutan mangrove di wilayah pesisir Metinaro sebagai kayu bakar dan bahan bangunan sebesar Rp. 191.250.000ITahun. Setiap tahun degradasi yang terjadi sekitar 118,5 m31 Tahun.oleh karena itu perlu adanya pengelolaan dan strategi pengembangan hutan mangrove seperti melakukan rehabilitasi, memperkuat hukum adat untuk menekan tindak ilegal logging hutan mangrove dan melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan mangrove. Model pengelolaan hutan mangrove yang dapat diterapkan di wilayah pesisir Metinaro adalah Pengelolaan Berbasis Masyarakat (Community Based Management) dengan pendekatan Bottom-Up." />
Strategi pengembangan dan pengelolaan sumber daya hutan mangrove diwilayah pesisir kecamatan metinaro kabupaten Dili-Timor leste
Amenica Machado Fernandes. Strategi Pengembangan dan Pengelolaan
Sumberdaya Hutan Mangrove di Wilayah Pesisir Kecamatan Metinaro Kabupaten
Dili - Timor Leste. Dibawah bimbingan Bacrulhajat Koswara dan Zahidah
Basan
Hutan mangrove di wilayah pesisir Metinaro sebagian besar telah
mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kondisi hukum, sosial ekonomi yang
kurang mendukung dalam menjaga pelestarian dan fungsi serta manfaat hutan
mangrove, sehingga diperlukan model pengelolaan dan strategi pengembangan
akan pemanfaatan hutan mangrove yang berbasis masyarakat.
Strategi pengembangan dan model pengelolaan dilakukan melalui kajian
vegetasi mangrove, aspek hukum, sosek masyarakat dan parameter lingkungan.
Tiga stasiun pengamatan diobservasi selama penelitian berlangsung guna
menentukan kerapatan jenis, frekuensi relatif dan Index Nilai Penting. Sebanyak
"
50 responden yang terdiri dari masyarakat yang memanfaatkan hutan mangrove,
tokoh masyarakat, dan Instansi terkait dilibatkan dalam survey sosial ekonomi
guna menentukan persepsi dan perilaku masyarakat terhadap hutan mangrove.
Terdapat sembilan (9) jenis mangrove di wilayah pesisir Metinaro dan
kondisi hutan mangrove yang ada dikategorikan dalam keadaan rusak dimana
kerapatan jenisnya (Pohon/ha) > 1000. Total nilai manfaat langsung hutan
mangrove di wilayah pesisir Metinaro sebagai kayu bakar dan bahan bangunan
sebesar Rp. 191.250.000ITahun. Setiap tahun degradasi yang terjadi sekitar 118,5
m31 Tahun.oleh karena itu perlu adanya pengelolaan dan strategi pengembangan
hutan mangrove seperti melakukan rehabilitasi, memperkuat hukum adat untuk
menekan tindak ilegal logging hutan mangrove dan melakukan pemberdayaan
ekonomi masyarakat sekitar hutan mangrove. Model pengelolaan hutan mangrove
yang dapat diterapkan di wilayah pesisir Metinaro adalah Pengelolaan Berbasis
Masyarakat (Community Based Management) dengan pendekatan Bottom-Up.
No copy data
No other version available