Kajian penerapan Good haus keeping pada industri tekstil
KAJlAN PENERAP AN GOOD HOUSEKEEPING
PAD A INDUSTRI TEKSTIL
(Studi Kasus di PT. Leuwijaya Utama Textile Cimahi)
ABSTRAK
Good Housekeeping (GHK) merupakan sarana manajemen untuk
pengelolaan biaya dan lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
perbedaan keuntungan ekonomi dan lingkungan sebelum dan sesudah penerapan
GHK serta menemukan altematiftindakan perbaikan penerapan GHK.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan
rancangan penelitian yang digunakan yaitu quasi experimental design.
Keuntungan ekonomi diperoleh dari selisih biaya keluaran bukan produk dan
keuntungan lingkungan diperoleh dari selisih penggunaan air, energi, nilai
analisis mutu limbah cair dan jumlah limbah padat sebelum dan sesudah
penerapan GHK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan keuntungan ekonomi
dan lingkungan yang signifikan antara sebelum dan sesudah penerapan Good
Housekeeping (GHK). Keuntungan ekonomi pada penurunan biaya non produk
output (NPO) per yard kain sebesar Rp. 238,- atau rata-rata biaya NPO terhadap
biaya produksi 2,58 % selama 4 bulan. Keuntungan lingkungan terlihat pada
penghematan penggunaan air sebesar 1,92 liter/yard, energi sebesar 0,05
kWh/yard dan perbaikan mutu air limbah untuk parameter pH, BOD, COD, dan
TSS. Pada limbah padat, oligomer tidak ada perbedaan nilai yang signifikan
antara sebelum dan sesudah penerapan Good Housekeeping (GHK) tetapi rata-rata
persentase penurunan kain cacat sebesar 0,95 %. Altematif tindakan perbaikan
yang direkomendasikan yaitu penggantian lampu mesin, modifikasi penambahan
bak recovery untuk menampung sisa larutan resin, optimalisasi alat automatic
setting untuk mengatur volume air pada mesin jet dyeing, dan sistem supply
chemical otomatis pada mesinjet dyeing.
No copy data
No other version available