Pengaruh tingkat dan frekeunsi pemberian pakan terhadap laju sintasan, efisiensi pemberian pakan, laju pertumbuhan dan komposisi kimiawi bahan penyusunan tubuh benih ikan mas
Sunsun Pradana Yogaswara, (Dibimbing oleh : Amin Setiawan dan Maman
H. Suparta) 2010. Pengaruh Tingkat dan Frekuensi Pemberian Pakan
terhadap Laju Sintasan, Efisiensi Pemberian Pakan, Laju Pertumbuhan dan
Komposisi Kimiawi Bahan Penyusun Tubuh Benih Ikan Mas.
Penelitian untuk mengetahui Pengaruh Tingkat dan Frekuensi Pemberian
Pakan terhadap Laju Sintasan, Efisiensi Pemberian Pakan, Laju Pertumbuhan dan
Komposisi Kimiawi Bahan Penyusun Tubuh Benih Ikan Mas telah dilaksanakan
di UPTD Pembenihan Ikan milik Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bandung di Jalan Raya Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, dari
tanggal 11 Juli 2010 sampai dengan 10 Agustus 2010. Penelitian eksperimental ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial yang terdiri dari
dua faktor, dan masing-masing kombinasi perlakuan di ulang tiga kali. Faktor
pertama adalah tingkat pemberian pakan yang terdiri dari dua taraf, yaitu 10 %
dan 15 % perhari dari biommasa. Faktor ke dua adalah frekuensi pemberian pakan
buatan yang terdiri dari Iima taraf, yaitu 3 kali dalam 12 jam, 2, 3, 4 dan 6 kali
dalam 24 jam. Benih yang digunakan adalah benih ikan mas berumur 20 hari
dengan bobot awal rata-rata 0,07 gram.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat dan frekuensi pemberian
pakan serta interaksi kedua faktor terse but tidak mempengaruhi laju sintasan dan
laju pertumbuhan, tetapi mempengaruhi efisiensi pemberian pakan. Tidak terdapat
pola hubungan yang jelas antara tingkat dan frekuensi pemberian pakan dan
komposisi kimiawi bahan penyusun tubuh benih ikan mas. Tingkat pemberian
pakan 10% menghasilkan laju sintasan yang tidak berbeda dengan laju sintasan
dari tingkat pemberian pakan 15%, masing-masing menghasilkan 92,35% dan
93,12%. Laju? pertumbuhan juga tidak dipengaruhi tingkat pemberian pakan,
dengan menghasilkan laju 2,30%/hari pada tingkat pemberian pakan 10% dan
2,21 %/hari pad a tingkat pemberian pakan 15%. Tingkat pemberian pakan 10%
menghasilkan efisiensi (61,95%) lebih tinggi dari efisiensi dari tingkat pemberian
pakan 15% (37,40%). Kadar protein tertinggi dari frekuensi pemberian pakan
empat kali (24 jam) pada kedua tingkat pemberian pakan 10% dan 15%. Secara
keseluruhan tingkat pemberian pakan 10% dengan frekuensi pemberian pakan
empat kali (24 jam) menghasilkan efisiensi pemberian pakan tertinggi sebesar
No copy data
No other version available