Uji Banding Hasil Pengobatan Topikal Akne komedonal Pada Wajah Menggunakan Krim Asam Retinoat 0,025% Dengan Krim Benzoil Peroksida 2,5 % Di Perjan RSP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Akne komedonal merupakan salah satu bentuk klinis dari akne vulgaris,
wnumnya tidak disertai adanya proses peradangan yang disebabkan oleh
Propionibacterium aenes (P.aenes) pada folikel pilo-sebasea. Pembentukan komedo
dapat disebabkan oleh adanya proses hiperkeratinisasi abnormal pada epitel infra
infundibulum folikel pilo-sebaseus yang diikuti dengan terjadinya mikrokomedo dan
disertai adanya hipersekresi sebum. Proses oksidasi pada lernak kulit, akan menyebabkan
terjadinya sumbatan pada daerah infra-infundibulum sehingga terbentuk komedo tertutup
dan atau komedo terbuka.
Pengobatan akne komedonal (tanpa peradangan) dapat diberikan hanya secara
topikal saja dengan tujuan : menekan proses keratinisasi yang abnormal, meningkatkan
mitosis sel epitel sehingga memudahkan pelepasan sumbatan, menghambat sekresi sebum
dan menekan populasi P.aenes untuk mencegah terjadinya peradangan lokal.
Kegagalan pengobatan pada penyakit ini dapat disebabkan etiologi yang bersifat
multifaktorial, sehingga tidak ada obat yang bersifat kuratif
Pada saat ini dipasarkan berbagai 0 bat baru yang dapat menekan atau
mempengaruhi berbagai faktor penyebab timbulnya akne komedonal tetapi sampai saat
ini tretinoin topikal masih merupakan preparat yang paling efektif. Pada pernakaian
tretinoin tersebut dapat terjadi efek samping berupa gatal, perih, kemerahan dan
pengelupasan kulit sehingga merupakan kendala dalarn keberhasilan pengobatan.
Untuk mencari altematif pengobatan topikal pada penderita akne komedonal
maka dilakukan penelitian terhadap penderita akne komedonal pada wajah dengan
menggunakan krim benzoil peroksida 2,5% secara topikal dibandingkan dengan krim
tretinoin 0,025% secara topikal. Pengolesan topikal kedua jenis obat tersebut dilakukan
denganjalan pengolesan setiap malam pada semua penderita selarna 4 minggu.
Desain penelitian, merupakan uji klinis yang sifatnya komparatif dan dilakukan
dengan pemberian terapi secara urutan. Subjek penelitian diarnbil dari penderita yang
berobat ke Poliklinik Sub Bagian Kosmetik Medik Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin FKUP/ Perjan RS dr. Hasan Sadikin, Bandung dari Agustus sarnpai dengan
No copy data
No other version available