Diversitas genetik dan persilangan interspesifik ipomoea trifida (H.B.K) G. Don. asal Cipatat Jawa Barat sebagai 'wild progenitor' ipomoea batatas (L.) Lam
ABSTRAK
\
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapat informasi mengenai diversitas genetik
dan hubungan kekerabatan diantara aksesi-aksesi kerabat liar ubi jalar asal Citatah
Jawa Barat berdasarkan analisis terhadap karakter morfologi dan kajian
sitogenetik melalui penentuan tingkat ploidi dan pola kariotipe. Selain itu untuk
mendapatkan informasi mengenai tingkat keberhasilan persilangan antara ubi jalar
budidaya (Ipomoea batatas) tetraploid dengan kerabat liar ubi jalar (Ipomoea
trifida) diploid. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah studi
diversitas genetik kerabat liar ubi jalar yang terdiri atas percobaan lapang untuk
mengevaluasi karakter morfologi dan percobaan laboratorium untuk analisis
sitogenetik. Percobaan lapang dilakukan di Kebun Percobaan Ciparanje
menggunakan Rancangan Augmented yang terdiri atas 54 aksesi kerabat liar ubi
jalar dan enam aksesi cek serta Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
atas 66 aksesi kerabat liar ubi jalar diulang dengan dua kali pengulangan. Analisis
sitogenetik telah dilakukan di Laboratorium menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan tiga kali pengulangan. Tahap kedua adalah persilangan
interspesifik antara ubi jalar (1. batatas) tetraploid dengan kerabat liar ubi jalar
(1. trifida) diploid, dilakukan di Kebun Percobaan Ciparanje. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kerabat liar ubi jalar asal Citatah Jawa Barat mempunyai
diversitas yang luas berdasarkan 27 karakter morfologi yang diamati baik pada
Rancangan Augmented maupun Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada
Rancangan Augmented 60 aksesi kerabat liar ubi jalar terbagi dalam empat klaster
utama dengan jarak ketidakmiripan (Euclidean coefJisien) berkisar 0,100 - 13,830
; sedangkan pada RAK, 66 aksesi kerabat liar ubi jalar terbagi dalam lima klaster
utama dengan jarak ketidakmiripan berkisar 2,437 - 13,506. Pengujian pada 10
aksesi 1. trifida berumbi dengan menggunakan sembilan karakter morfologi
kromosom terbagi dalam tiga klaster utama dengan jarak ketidakmiripan berkisar
1,755 - 6,224. Sepuluh aksesi 1. trifida berumbi bersifat diploid dengan jumlah
kromosom 30 (2n=2x=30) dan rumus kariotipe dalam spesies bervariasi.
Persilangan interspesifik 1. batatas tetraploid (2n=4x=60) aksesi 206 (cv.
Cilembu) dan aksesi 217 (Eks Jepang) dengan kerabat liar 1. trifida diploid
(2n=2x=30) aksesi 99, menunjukkan tingkat keberhasilan yang rendah dengan
persentase daya silang berturut-turut 6,67 % dan 9,76 % untuk kombinasi
persilangan 206 x 99 dan 217 x 99; tingkat keguguran kapsul mencapai 93,33%
dan 90,24%. Hasil analisis kromosom F I menunjukkan semua tanaman F I bersifat
triploid denganjumlah kromosom 45 (2n=3x=45).
No copy data
No other version available