Sintesis senyawa analog kurkumin serta aktivitas sitotoksinya terhadap sel murine leukimia p-388 dan sel promielositik leukimia manusia
ABSTRAK
Kurkumin ditemukan dalam beberapa tipe clari genus C'ureunia dan merupakan pigmen utama dalam tanaman kunyit (Curcuma longa). Beberapa senyawa kurkuminoid yang ditemukan pada kunyit diantaranya kurkumin, 4-deme toksikurkumin dan bisdemetoksikurkurnin. Semua senyawa tersebut merupakan senyawa turunan diarilheptanoid. Selain itu ditemukan juga kurkumin yang tidak simetris yaitu dihidrokurkumin. Secara kimia, kurkumin adalah senyawa metabolit sekunder golongan fenolik yang mengandung gugus ]3-diketon dan dikenal memiliki aktivitas anti-inflamasi, antioksidan, antiviral, anti-infektif dan antialergi serta memiliki efek antiHlV dan antikanker.
Berdasarkan pada potensi aktivitasnya yang beragam, kurkumin menjadi lebih menarik dijadikan sebagai senyawa model target untuk disintesis. Isolasi kurkuminoid dari sumber alam ditemukan dalam jumlah yang sedikit (3-5% dari be rat kering) dengan variasi struktur kimia yang terbatas. Oleh karena itu, sintesis analog kurkumin perlu dilakukan di laboratorium untuk memperoleh jumlah yang memadai dengan struktur kimia yang bervariasi.
Sintesis analog kurkumin dengan gugus 13-diketon sangat sulit dilakukan dikarenakan adanya tautomer keto-enol dalam struktur kurkumin, oleh karena itu sintesis kurkumin monoketon dapat dilakukan dan juga menunjukkan aktivitas biologis yang bervariasi seperti halnya kurkumin.
Telah disintesis 45 senyawa analog kurkumin monoketon antara benzaldehid dan keton menggunakan reaksi kondensasi aldol berkatalis basa atau asam melalui pendekatan kimia kombinatorial. Reaksi berlangsung dalam iradiasi gelombang mikro dengan waktu reaksi 10 menit pada kekuatan 300 Watt dan temperatur 60 °C dihasilkan produk sintesis dalam jumlah yang relatif lebih banyak. Senyawa eampuran dipisahkan dengan metode kromatografi pada silika gel dan dimumikan dengan rekrista]isasi. Produk sintesis dilihat homogenitasnya berdasarkan analisis TLC dan HPLC. Dikarenakan jumlah senyawa sintesis yang banyak maka senyawa sintesis dihagi menjadi tiga kategori, analog N-FI-3,5-bis-(benziliden)-4- piperidon, N-metil-3,5-bis-(benziliden)-4-piperidon dan N-benzi1-3,5-bis-(benzi liden)-4-piperidon. Struktur kimia senyawa analog kurkumin ditetapkan berdasarkan spektroskopi UV, IR, NMR, MS dan beberapa senyawa dikonfirmasi dengan studi kristalografi sinar-X kristal tunggal. Sebagai hasilnya, 3 dari 45 analog kurkumin ditetapkan sebagai senyawa analog kurkumin barn dan dinamakan N-H-3E,5E-bis-(2-hidroksibenziliden)-4-pipericlon (10), N-H-3E,5E-bis-(23-dimetoksibenziliciene)-4-piperidone (28) dal N-benzi1-3E,5E-bis-(2-hid roksibenziliden)-4-piperidon (16). Aktivitas sitotoksik 45 senyawa analog kurkumin diuji terhadap sel murine leukemia P-388 dan sel promielositik leukemia manusia HL-60 menggunakan metode uji hayati MTT. Sebagai perbandingan, aktivitas sitotoksik P-388 dan HL-60, kurkumin alami diperoleh pada kondisi yang sama dan menunjukkan nilai ICsu berturut-turut 8,35 1.1114 dan 5,40 p.M. Diantara senyawa analog kurkumin, senyawa 14 (N-metil-3,5-bis-(3- hidroksi-benziliden)-4-piperidon menujukkan aktivitas tertinggi terhadap kedua
sel tersebut dengan nilai 1050 berturut-turut 0,31 uM dan 0,28 uM. Secara khusus. senyawa 11, 14, 17, 28, 34, dan 41 menunjukkan aktivitas yang tinggi terhadap kedua sel, sedangkan hanya satu senyawa analog dad golongan N-benzil-3E,5E¬bis-(benziliden)-4-piperidon (17), menunjukkan bahwa gugus 4-N-benzil¬piperidon memegang peranan terhadap aktivitas sitotoksik. Semua substitusi mono-hidroksi pada posisi meta (10, 11, 13, 14, 16 dan 17) memberikan nilai IC50 yang lebih rendah dari posisi ortolpara menunjukkan bahwa posisi gugus hidroksi pada gugus fenil memiliki pengaruh terhadap aktivitas sitotoksik, hal ini disebabkan adanya pengaruh elektronik dan perpanjangan konyugasi yang terjadi dad gugus pendorong elektron. Substituen dimetoksi, trimetoksi dan N,N-dimetil pada N-benzy1-3E,5E-bis-(benziliden)-4-piperidon menunjukkan aktivitas yang lemah bahkan tidak aktif. sedangkan substituen dimetoksi, trimetoksi dan N.N¬dirnetil pada N-H-3E,5E-bis-(benziliden)-4-piperidon dan N-metil-3E,5E-bis¬(benziliden)-4-piperidon memberikan nilai aktivitas yang sedang sampai kuat, menunjukkan bahwa efek halangan ruang juga berperan terhadap aktivitas sitotoksik terhadap sel P-388 dan sel HL-60.
Kata kunci: Kondensasi aldol, 4-piperidon, sel marine leukemia P-388, sel promielositik leukemia manusia HL-60, kurkumin, aktivitas sitotoksik.
1. R1=C1, R2=H, R3=H, R4=H, R5=H
2. R1=H, R2=Br, R3=H, R4=H, R5=H
3. R1=11, R2=H, R3=C1, R4=H, R5=H
10. RI=OH, R2=H, R3=H, R4=H, R5=H
11. Ri=H, R2=0H, R3=14, R4=H, R5=H
12. Ri=H, R2=H, R3=OH, R4=H, R5=H
19. RI=OCH3, R2=H, R3=H, R4=H, R5=H
20. R1=H, R2=OCH3, R3=H, R4=H, R5=H
21. R1=H, R2=H, R3=0013, R4=H, R5=H 28. RI =OCH3 R2=OCH3 R3=H, R4=H, R5=H 31. RI=OCH3, R2=H, R3=H, R4=OCH3, R5=H 34. RI=H, R2=OCH3, R3=OCH3, R4=H, R5=H 37. R2-OCH3 R2=H, R3=OCH3, R4=0C113, R5=H 40. R1=H, R2=OCH3, R3=OCH3, R4=OCH3, R5=H 43. RI=H, R2=-H, R3=N(CH3)2, R4=H, R5-1-1
No copy data
No other version available