Hubungan Polimorfisme Gen MATNI dan Kadar Protein Matriks Kartilago dengan Mandibula Prognati Pada Subjek Maloklusi Skeletal Kelas III ras Deuteromalayid (Pada Regio Promoter dan Ekson 5)
ABSTRAK
Maloklusi skeletal kelas III mandibula prognati merupakan kelainan tumbuh kembang kraniofasial dengan etiologi multifaktorial, berhubungan erat dengan faktor keturunan, genetika, dan ras. Penentuan diagnosis dini dan etiologi sangat penting untuk memperkirakan prognosis perawatan. Tujuan penelitian adalah menentukan polimorfisme gen MATN1 regio promoter dan ekson 5 yang merupakan faktor risiko, dan kadar protein matriks kartilago pada subjek maloklusi skeletal kelas III mandibula prognati Ras Deuteromalayid.
Metode penelitian ini adalah kasus kontrol dengan pendekatan potong lintang, menggunakan metode purposive sampling pada pasien ortodonti di Bandung. Penelitian melibatkan 47 subjek maloklusi skeletal kelas III mandibula prognati (kasus) dan 47 subjek dengan relasi skeletal kelas I (kontrol). DNA diisolasi dari epitel mukosa mulut, gen. MATNI diperiksa dengan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sekuensing. Kadar protein matriks kartilago diperiksa dan air liur menggunakan teknik Enzyme Linked Immunoabsorbent Assay (ELISA). Penelitian dilaksanakan September 2013 hingga April 2014 di Laboratorium Genetika Molekuler, LPPM-FKUP.
Hasii penelitian menunjukkan polimorfisme 354 T>C genotipe CC gen AWN/ merupakan faktor risiko maloklusi skeletal kelas III mandibula prognati ( x2=4,889; p=0,027; OR=6,27), sedangkan polimorfisme -158 A>G genotipe AG (x2=0,106; p=0,745; OR=0,865), genotipe GO (x=0,024; p=0,876; OR=1,105), dan -119 C>T genotipe CT (x2=0,382; p=0,536; OR=1,47) bukan merupakan faktor risiko. Kadar protein matriks kartilago kelompok kasus tidak menunjukkan perbedaan bermakna dibandingkan kontrol pada kadar rendah (p=0,208) dan tinggi (p=0,227). Kadar protein matriks kartilago pada kelompok kasus dengan polimorfisme -158 A>G (p=0,467). -119 C>T (p=0,419), dan 354 T>C (p=0,526) gen MATNI tidak menunjukkan perbedaan bermakna dibandingkan kelompok tanpa polimorfisme. Korelasi kadar protein matriks kartilago dengan kejadian polimorfisme pada -158 A>G (Eta=0,853; p=0,363) dan -119 C>T (Eta=0,857; p=0,349) tidak bermakna, sedangkan korelasi dengan 354 T>C (Eta=0,041; p=0,042) sangat lemah.
Simpulan penelitian, polimorfisme 354 T>C, genotip CC regio ekson 5 gen MATN1 merupakan faktor risiko maloklusi skeletal kelas III mandibula prognati pada Ras Deuteromalayid, dan terdapat korelasi sangat lemah antara kadar protein matriks kartilago dengan polimorfisme 354 T>C, genotip CC regio ekson 5.
No copy data
No other version available