Penipuan dalam Interaksii Melalui Media Sosial (kasus Peristiwa Penipuan melalui Media Sosial dalam Masyarakat Berjejaring)
Perkembangan teknologi Internet telah melahirkan sebuah masyarakat
baru yang disebut sebagai masyarakat berjejaring yang melakukan interkasi sosial
secara maya. Seperti juga dalam interaksi sosial tanpa media, dalam interaksi
maya terdapat perilaku menyimpang dari peserta interaksi. Salah satunya adalah
penipuan dalam interaksi melalui media sosial. Untuk memahami bagaimana
praktikpenipuan terjadi dalam interaksi melalui media sosial, dilakukan penelitian
dengan kasus korban penipuan wanita pengguna Facebook. Penelitian kualitatif
ini menggunakan pendekatan fenomenologi, kemudian analisis peristiwa penipuan
dilakukan dengan pendekatan teori dan konsep dramatugi dan analisis bingkai
dari Erving Goffman. Dari hasil analisis data dipahami bahwa terjadinya peristiwa
penipuan diakibatkan faktor internal dan eksternal korban yang mendorong untuk
melakukan interaksi, strategi penciptaan kesan dan strategi pembingkaian oleh
pelaku penipuan, dan karakteristik media sosial yang mampu menciptakan realitas
dalam pikiran korban penipuan. Di samping itu kehadiran masyarakat berjejaring
telah melahirkan identitas barn bagi individu sebagai anggota masyarakat
berjejaring yang memiliki kesetaraan dengan semua angota masyarakat
berjejaring lainnya sehingga masing-masing bersedia untuk berinteraksi sosial
dalam tatanan global.
No copy data
No other version available