Analisis kemiskinan dan adaptasi rumah tangga nelayan motor tempel di wilayah tangkap lebih jawa barat
Modernisasi perikanan yang tidak terkendali dan lemahnya penegakan hukum telah
. mendorong terjadinya pengurasan sumberdaya perikanan, fenomena tangkap lebih,
persaingan memperebutkan sumberdaya ikan dan kemiskinan rumah tangga nelayan. Tujuan
dari penelitian ini adalah: (1) Memperoleh pengetahuan faktual tentang sumber dan tingkat
pendapatan rumah tangga nelayan motor tempel Jawa Timur yang hidup pada wilayah yang
telah mengalami tangkap lebih. (2) Memperoleh pengetahuan faktual berapa banyak rumah
tangga nelayan motor tempel yang hidup dalam kemiskinan dengan tingkat pendapatan per
kapita di bawah garis kemiskinan. (3) Menemukan faktor-faktor dominan penyebab
kemiskinan rumah tangga nelayan motor tempel.· (4) Memperoleh model penyebab
kemiskinan rumah tangga nelayan motor tempel, bagaimana keterkaitan antar faktor untuk
menjelaskan mengapa rumah tangga nelayan motor tempel terbelenggu dalam kemiskinan.
(5) Memperoleh pengetahuan tentang strategi adaptasi rumah tangga nelayan motor tempel
dalam menghadapi kelangkaan sumberdaya perikanan. (6) Menemukan jalan keluar dari
kemiskinan untuk rumah tangga nelayan motor tempel yang hidup pada wilayah perikanan
yang telah mengalami tangkap lebih.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian survei dengan maksud untuk
menemukan deskripsi general dan universal atas faktor-faktor penyebab kemiskinan rumah
tangga nelayan, hubungan antar faktor penyebab kemiskinan, serta adaptasi yang dilakukan
rumah tangga nelayan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multi
Stage Cluster Sampling. Data yang terkumpul Iebih lanjut dilakukan analisis matematis,
analisis faktor, analisis jalur dan dikaji secara deskriptif.
Hasil penelitian menemukan bahwa sebanyak 61,79 persen rumah tangga nelayan
mempunyai sumber pendapatan lain selain dari melaut. Besarnya kontribusi pendapatan dari
luar melaut terhadap total pendapatan rumah tangga sebesar 38,24 persen. Rumah tangga
nelayan yang memiliki pendapatan per kapita kurang dari garis kemiskinan sebanyak 61,79
persen. Terdapat 15 faktor dominan penyebab kemiskinan rumah tangga nelayan yang
meliputi faktor: (1) kelembagaan yang merugikan nelayan kecil, (2) program yang tidak
memihak nelayan kecil, (3) pandangan hidup yang berorientasi akherat saja, (4) keterbatasan
sumberdaya, (5) ketidak sesuaian alat tangkap, (6) rendahnya investasi, (7) terikat hutang, (8)
perilaku boros, (9) keterbatasan musim penangkapan, (10) kerusakan ekosistem, (11)
penyerobotan wilayah tangkap, (12) lemahnya penegakan hukum, (13) kompetisi untuk
mengungguli nelayan lain, (14) penggunaan alatlbahan terlarang serta (15) perilaku
penangkapan. Kemiskinan yang membelenggu rumah tangga nelayan bersifat multidimensi
yang menyangkut kemiskinan struktural maupun kemiskinan kultural. Model adaptasi yang
dilakukan nelayan adalah mengubah orientasi jenis tangkapan, perubahan jenis dan jumlah
alat tangkap, memperbesar ukuran perahu, pindah tempat ke wilayah tangkap kurang, serta
mengembangkan pekerjaan lain di luar melaut. Dalam rangka program pengentasan
kemiskinan faktor kelernbagaan rnerupakan faktor pertama dan utama yang harus dibenahi,
No copy data
No other version available