Sistem penilaian kinerja pegawai negeri sipil (kasus di sekretariat daerah prov, Jabar)
Hasil pengarnatan terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam penilain
kinerja pegawai: Pertama. budaya atau perilaku; selama ini persepsi penilaian
kinerja yang dilaksanakan di lingkungan pegawai negeri sipil dan sudah mengakar
begitu lama hanyalah dianggap sebagai formalitas dan tidak dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Penilaian kinerja dalam bentuk format DP-3 dibuat pada
saat mengajukan kenaikan pangkat itupun dengan cara menyaiin VP-3 yang
dibuat pada waktu sebelumnya; Kedua, resistensi, kecenderungan seseorang
dalarn menyikapi suatu sistem baru dalam pribadmya yang akhirnya menimbulkan
penolakan terhadap hal-hal baru tersebut (mempertahankan status quo). Ketiga,
ewuh pakewuh, penilaian dengan digunakannya instrumen penilaian kinerja
seseorang pimpinan yang memiliki kecenderungan untuk canggung menerima
penilaian dari bawahannya dan sebaliknya. Keempat, regulasi, belum adanya
aturan atau payung hukum yang mengatur implementasi instrumen penilaian OP3
yang diterapkan selama ini. tiiperoleh dari iaporan kegiatan instrumen penilaian
pendukung OP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) Biro Kepegawaian
Setda Provinsi Jawa Barat. Masalah utamanya bahwa sistem penilaian pegawai di
lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat belum berfungsi secara
optimal.
Masalah tersebut selanjutnya dikaji dan dianalisis lebih jauh tentang
bagaimana sistem penilaian kinerja pegawai negeri sipil di lingkungan Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat, Tujuan dari penelitian ini yakni mengembangkan
konsep sistem penilaian kinetja PNS di lingkungan Sekretariat Daerah Pemda
Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif analitis. Penelitian mebahas secara mendalam mengenai
implementasi konsep penilaian Rating System, Ranking System dan Object-Based
System di lingkungan Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Barat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berdasarkan ketiga sistem penilaian kinerja pegawai tersebut
OP3 memiliki keunggulan dan kelemahan dalam kaitannya dengan upaya
peningkatan kinerja pegawai. Secara spesifik dikatakan bahwa untuk kondisi saat
ini alternative yang paling tepat adalah dengan mengkombinasikan sistem
penilaian berdasarkan Rating System, Ranking System dan sistem penilaian
berdasarkan sasaran tUbject-Based System),
No copy data
No other version available