Kapabilitas Organisasi Publik Pasca Pemekaran Daerah (Studi Pada Organisasi Pemberi Layanan Dasar Di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung)
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bahwa organisasi publik pemberi
layanan dasar di Kabupaten Way Kanan urnumnya belum kapabel, baik dilihat dari
dimensi sumberdaya manusia pelaksana, sarana-prasarana, struktur organisasi,
keuangan, maupun aksesibilitasnya, sehingga Kabupaten yang telah berusia 13
tahun sebagai basil pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara ini, masih terkategori
daerah tertinggal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif,
karena penulis ingin mengetabui elemen dan faktor-faktor apa dari kapabilitas
organisasi publik yang secara signifikan mengakibatkan percepatan pembangunan
daerah otonomi baru dan pelayanan publik relatif kurang. Pada penelitian ini penulis
melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi riil organisasi publik, dan
wawancara dengan informan: pejabat organisasi pemberi layanan dasar, para
pelaksana pemberi layanan, masyarakat pengguna layanan, dan beberapa tokoh
masyarakat termasuk anggota DPR Setelah melaIui proses triangulasi, data dan
informasi tersebut diklarifikasi, dideskripsi, diinterpretasi, dan dieksplanasi dengan .
rujukan teori-teori I1mu Administrasi Negara, I1mu Sosial serta pengetahuan peneliti
untuk merumuskan jawaban terhadap pertanyaan penelitian.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pada berbagai elemen kapabilitas baik
kapabilitas kepemimpinan, sumberdaya manusia, struktur organisasi, sarana dan
prasarana, keuangan dan kapabilitas Iokasi belum secara integral dioptimalkan.
Change Leadership yang diterapkan masih menimbulkan dampak negatif yang luas,
SDM masih terkait masalah kualifikasi pegawai yang masih rendah, distribusi yang
belurn merata, pegawai kurang pemaham terhadap makna pelayanan dan masih
kurang knowlegde dan sldll-nya Dari aspek struktur, rentang kendali masih kurang
efisien, terlalu sempit, sarana dan Prasarana masih terkendala dengan kualitas Ruang
Pelayanan yang kurang layak, peralatan medis yang masih sederhana dan kurang,
Ruang Belajar sekolah banyak yang rusak. Dari aspek Keuangan Daerah Tax
Perkapita, Rasio Kemandirian yang sangat keeil, rasio dana transfer yang besar,
Belanja Modal serta Income Generation yang masih relatif kecil. Pada aspek lokasi,
masih relatif sulitnya akses masyarakat terhadap pusat-pusat pelayanan, karena jarak
yang relatif jauh ditambah dengan kondisi prasarana jalan yang kurang baik.
No copy data
No other version available