Pola komunikasi antarbudaya tenaga kerja wanita (TKW) indonesia dan majikan asingnya dalam menciptakan kesepakatan ...
Ami Purnamawati, Pola Komunikasi Antarbudaya Tenaga Kerja Wanita Indonesia
dan Majikan Asingnya daIam Meneiptakan Kesepahaman dan Kepuasan Kerja,
dipromotori oleh. Hj. Nina Winangsih Syam. Hj. Dwi Kartini, dan Hj. Betty R.F.S.
Soemirat.
Tujuan dari penelitian ini adaIah untuk mengetahui .motivasi yang
mendorong para TKW Indonesia bekerja di Singapura, deskripsi proses adaptasi
TKW daIam interaksi dan komunikasi dengan majikan asingnya, dan pola
komunikasi yang dapat menciptakan kesepahaman dan kepuasan kerja. Kegunaan
bagi aspek akademis yaitu dengan ditemukannya pola-pola komunikasi antarpribadi
yang terjadi daIam konteks antarbudaya dapat mengembangkan Ilmu Komunikasi
terutama untuk Komunikasi Diadik Antarbudaya; sedangkan bagi aspek guna
laksana dapat dimanfaatkan daIam pereneanaan terutama untuk pengembangan dan
pembinaan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki minat bekerja di luar
negen.
Penelitian dikaji dengan teori Interaksi simbolik sebagai landasan utama.
Konteks komunikasi antarbudaya digunakan untuk mengkaji kompetensi
komunikasi antarbudaya. Dengan menggunakan metoda penelitian kuaIitatif karena
ingin mendapatkan pemahaman bukan untuk melakukan pengujian, penelitian ini
mengambil subjek tenaga kerja wan ita Indonesia di Singapura. Informasi dan data
diperoleh dengan berlandaskan pada metode etnografi. Thick Description digunakan
sebagai eara menganaIisisinformasi dan data.
Hasil penelitian adaIah motivasi TKW bekerja di Singapura dapat
dikatagorikan ke daIam motivasi ekonomi, motivasi pribadi dan motivasi belajar.
DaIam proses adaptasi dengan lingkungan barunya mereka mengaIarni proses
mempelajari bahasa asing dan proses belajar untuk menguasai pekerjaan domestik
yaitu memasak. Keduanya dibedakan antara yang pada awaInya belum memiliki
kemampuan dan yang sudah memiliki kemampuan. Pola komunikasi yang
menimbulkan kesepahaman antara majikan dan pekerja adaIah pola komunikasi
transaksional simbolik sedangkan yang menimbulkan kepuasan kerja adalah pola
komunikasi dialog sejajar. Ditemukan pula pola komunikasi yang dapat membuat
para TKW bertahan bekerja di Singapura yaitu Pola Komunikasi SMILE
(Sederhana, Merendah, lkhlas, Luwes, dan Empati) dan Pola Komunikasi
MANUS lA Wl (Motivation, Adaptation, Needs, Understanding, Skill, Intelegence,
Acceptance, Warmth, Intensity).
No copy data
No other version available