Ekonomi-Politik Media Lokal Dalam Industri Penyiaran Televisi (studi kritis ekonomi-politik terhadap televisi lokal berjaringan di Bandung Jawa Barat)
ABSTRAK
EKONOMI-POLITIK MEDIA LOKAL
DALAM INDUSTRI PENYIARAN TELEVISI
( Studi Kriti; Ekonomi-Politik Media Terhadap Televisi Lokal Berjaringan
. di Bandung Jawa Barat)
Pertumbuhan televisi lokal di Bandung Jawa Barat sangat tinggi, sehingga
mengundang para pemilik modal industri bisnis media untuk me1akukan ekspansi. Jawa Barat
merupakan daerah tertinggi perturnbuhan penyelenggaraan penyiarannya dise1uruh daerah di
Indonesia. Ratusan stasiun te1evisi lokal barn di Jawa Barat menunggu Izin Penye1enggaraan
Penyiaran (IPP), terdapat 129 te1evisi lokal yang mengajukan IPP kepada KPI dan
pemerintah. Awalnya te1evisi lokal diharapkan menjadi saluran altematif atas dominannya
suguhan acara yang hanya mengusung libido konsumerisme, hedonisme, dan pragrnatisme
yang dihadirkan te1evisi nasional. Sayangnya, te1evisi lokal tidak berbeda dengan televisi
nasional hanya sebagai televisi komersial. Penelitian ini dilakukan terhadap beberapa te1evisi
lokal di Bandung, yaitu Bandung TV, STV dan PJTV, kemudian untuk mengungkap
permasalahan lebih besar mengenai konglomerasi media penyiaran di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kritis ekonomi-politik media
komunikasi, dari Vincent Mosco untuk mengungkap dan menemukan adanya komodifikasi
media (content, pekerja, dan khalayak), dan konglomerasi media. Sehingga, tujuan penelitian
ini untuk mengidentifikasi: 1) Menemukan adanya industrialsiasi penyiaran. 2) Menernukan
adanya komodifikasi media dari sisi program, pekerja media dan khalayak media. 3)
Menemukan terjadinya konglomerasi media penyiaran te1evisi lokal di Bandung Jawa Barat.
Hasil pene1itian ini menunjukkan : a) Terjadinya komodifikasi media te1evisi : 1)
Komodifikasi Isi Program Siaran dalam Televisi Lokal di Bandung Jawa Barat : a.
komodifikasi program-program lokal : komodifikasi program budaya, komodifikasi program
agama, dan komodifikasi program entertainment, b. komodifikasi visual pada program
televisi program,' teiutama pada program-program acara berita (news), c. Komodifikasi
entertainment dalam program te1evisi d. Komodifikasi news dalam program te1evisi, dengan
menunjukkan banyaknya kasus kriminalitas, seksualitas dan vulgar. 2) Komodifikasi pekerja
media, dengan menjadikan profesionalisme sebagai nilai jual komersial. 3) Komodifikasi
khalayak te1evisi, menjadikannya komoditas yang dipertukarkan dnegan rating dan iklan. B)
Terjadinya konglomerasi media penyiaran te1evisi lokal, dimulai dari sumber dan akar
fundarnen regulasi penyiaran yang temyata masih membuka celah dan peluang praktek
konglomerasi, dan mengabaikan publik.
Strukturasi, Komodifikasi, dan konglomerasi media penyiaran, merupakan
pembuktian kuatnya kepentingan ekonomi-politik media dan ideologi kapitalisme media
penyiaran di Indonesia. Pemikiran-pemikiran kritis terhadap perrnasalahan itu, perlu untuk
terus digulirkan supaya ideologi, sistem dan realitas media penyiaran bisa menyeimbangkan
dengan pemihakan terhadap pemberdayaan dan kepentingan publik (public good).
No copy data
No other version available