Realitas sosial dalam tayangan televisi : analisis kritis tentang sinetron ramadhan di indosiar
ABSTRAK
REALITAS SOSIAL DALAM TAYANGAN TELEVISI
Analisis Kritis Tentang Sinetron Ramadhan di Indosiar
Penelitian ini dilakukan berdasar pada asumsi bahwa televisi merupakan media yang digunakan dalam proses komunikasi massa saat ini. Hal ini dikarenakan televisi dapat menyatukan teks, audio, dan visual sekaligus dalam sebuah kemasan pesan. Kelebihan televisi menjadikannya mampu menampilkan dan merepresentasikan berbagai realitas sosial secara lebih nyata dalam pesan-pesan yang dikemasnya. Realitas sosial, budaya, politik, ekonomi, dan berbagai realitas lainnya ditampilkan dengan memadukan fungsi edukasi, informasi, budaya, serta hiburan sekaligus. Namun demikian, wacana realitas sosial yang ditampilkan tidak dapat dipisahkan dari kepentingan dan ideologi yang dianut oleh para praktisi media. Lalu, bagaimana realitas-realitas itu ditampilkan? Bagaimana bangunan gagasan di batik tayangan sinetron Ramadhan? Inilah yang menarik untuk dikaji secara kritis.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclugh untuk dapat mengungkap wacana dan ideologi di balik realitas sosial yang ditampilkan. Pertanyaan penelitian meliputi; 1.Bagaimana wacana realitas sosial (nilai, norma, bahasa, dan aktvitas) ditampilkan dalam cerita sinetron Ramadhan dan bagaimana konteksnya? 2. Bagaimana proses praktik (konstrukk) wacana dalam sinetron Ramadhan? 3. Bagaimana konteks sosio¬kultural wacana sinetron Ramadhan? 4. Bagaimana ideologi di balik wacana realitas sosial yang ditampilkan dalam sinetron Ramadhan? Hasil penelitian menunjukkan; 1. Realitas keagamaan ditampilkan secara verbal dan visual, tetapi masih banyak ditemukan tanda-tanda yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.2.Praktek wacana atau produksi wacana dilakukan dengan pertimbangan respon pasar. Keinginan pasar menjadi pertimbangan dalam menentukan warna dan corak sinetron Ramadhan, bahkan kontruksi sinetron Ramadhan. 3. Konteks sosial keagamaan yang cenderung formalistik mendorong terjadinya komodifikasi agama dalam sinetron Ramadhan. 4. Ideologi masyarakat yang kapitalistik mendorong sinetron ramadhan menampilkan kekerasan, percintaan dan eksploitasi seksual serta pragmatism hidup.
No copy data
No other version available