Komunikasi Anggota Jaringan Islam Liberal Dalam Menyosialisasikan Gagasan-Gagasan Tentang Islam (Studi Fenomenologi Kelompok Jaringan Islam Liberal)
ABSTRAK
Penelitian dengan judul komunikasi anggota jaringan Islam liberal dalam menyosialisasikan gagasan-gagasan tentang Islam dari studi fenomenologi kelompok jaringan Islam liberal.Dalam sepanjang sejarah kehidupan manusia, pemaknaan telah menjadi Mid komunikasi yang sangat penting bagi berbagai segi kehidupan manusia. Kesalahpahaman, pertentangan, perdebatan, kerusuhan, konflik, dan bahkan perang merupakan masalah-masalah yang dapat timbul dari persoalan pemaknaan.
Islam liberal bisa disebut sebagai salah satu tradisi interpretasi sosialreligius yang berkembang di wilayah Islam. Charles Kurzman menyebutkan setidaknya ada tiga tradisi interpretasi dalam sejarah wacana Islam. Ketiga tradisi ini terlibat dalam persaingan selama lebih dari satu abad di seluruh dunia Islam.
Penelitian ini ingin melihat bagaimana anggota kelompok dalam mengkonstruksi makna ajaran tentang Islam dari sudut pandang Islam liberal dari aspek ideologi, intelektual, ritual, dan organisasi; pengalaman anggota jaringan Islam liberal dalam menyosialisasikan gagasan dan ajaran Islam liberal dilihat dari aspek ideologi, intelektual, ritual, (Inn organisasi; model komunikasi anggota jaringan Islam liberal dalam menyosialisasikan gagasan tentang Islam dari sudut pandang Islam liberal dari aspek ideologi, intelektual, ritual, dan organisasi.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma ini melihat bahwa ilmu sosial perlu untuk mengkaji meaningful! social system. Max Weber melihat bahwa adanya alasan dan motivasi personal dalam membentuk perasaan individu dan mendorongnya untuk melakukan perbuatan tertentu.
Hasil penelitian dalam mengkonstruksi makna ajaran tentang Islam dari sudut pandang Islam liberal dari berbagai aspek. Aspek ideologi yaitu: menerima perbedaan, terbuka, mengakui agama adalah wilayah pribadi manusia. Kedua: aspek intelektual yaitu: membuka wawasan, memiliki intelektual yang tinggi untuk memahami teks Al-Qur'an, intelektual yang tinggi bisa dari golongan manapun. Ketiga: aspek ritual, yaitu: regular mengadakan diskusi baik off air dan media sosial baru, merespon ide yang bertentangan/pro kepada JIL dengan cara kepala dingin, membuat buku-buku mengenai gagasan-gagasan tentang Islam. Keempat: aspek organisasi: terbuka bagi siapa saja yang memiliki tujuan yang sama, mengayomi pihak-pihak yang minoritas dan tertindas tidak memihak mayoitas karena sudah dominan. Sedang hasil penelitian dari pengalaman anggota JIL dalam menyosialisasikan gagasan-gagasan tentang Islam dari sudut panda/1g jaringan Islam liberal dilihat dari aspek ideologi yaitu: partisipasi politik, hak asasi beragama/tidak dimiliki individu. Kedua: aspek intelektual yaitu: menjadi konsultan agama, membuat buku dan menjadi pembicara. Ketiga: aspek ritual, yaitu: setiap bulan mengadakan diskusi terbuka, memperbaharui sosial media setiap hari. Keempat: aspek organisasi yaitu: mengadakan kegiatan nasional, memperluas jaringan Islam liberal di seluruh dunia.
No copy data
No other version available