Konstruksi Makna Dan Perilaku Komunikasi Wanita Syiah Dalam Pernikahan Mut'ah (studi interaksi simbolik pernikahan mut'ah wanita syiy'ah pelaku nikah mut'ahdi kota Bandung)
Konstruksi Makna dan Perilaku Komunikasi Wanita Syi'ah dalam
.Pernikahan Mut'ah
Penelitian yang berjudul Konstruksi Makna dan Perilaku Komunikasi
Wanita Syi'ah dalam Pernikahan Mut'ah ini dimaksudkan untuk memahami dan
menemukan makna yang telah dikonstruksi oleh wanita Syi'ah , yaitu mengenai
nilai-nilai keyakinan , motif dan pelaksanaan mut'ah. Selain itu penelitian ini juga
dimaksudkan untuk mengungkapkan perilaku komunikasi para pelaku nikah
mut'ah baik dengan suami maupun dengan lingkungan sekitar.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
interaksi simbolik. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita bermazhab Syiah
yang telah dan sedang melakukan nikah mut'ah, yang ditentukan secara purposive
, terdiri dari tujuh kategori yaitu pelaku mut'ah poligami, monogami, tanpa
hubungan intim, mut'ah dengan suami Syiah, mutah dengan suami Sunni, mut'ah
berkali-kali dengan suami yang sama, dan mut'ah berkali-kali dengan suami yang
berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa per/tuna, makna yang dikonstruksi
oleh pelaku nikah mut'ah terdiri dari lima makna utama yaitu aqidah, ibadah,
syiar Islam, sosiaJ dan pragmatis. Kedua, motif yang mendorong wanita Syiah
menikah mut'ah adalah motif relijius, psikoJogis, biologis, ekonomis, dan
situasional : Pelaksanaan mut'ah wan ita Syi'ah tampak pad a fakta praktek nikah
mut'ah yang beragam, besamya potensi konflik dalam mut'ah, penyesuaian
dengan suami dan lingkungan yang adaptif, pola kerja sama sesuai kesepakatan
yang akomodatifdan sikap dramaturgis yang aman dari kecurigaan Sunni. Ketiga,
perilaku komunikasi wanita Syiah dapat dilihat dari tiga aspek yaitu: 1) Pada
pelaku mut'ah poligami, mut'ah suami Sunni, dan mut'ah berkali-kali dengan
suami yang berbeda perilaku komunikasi verbal cenderung hati-hati, komuni
kasi non verbal terbatas, dan komunikasi bermedia seperlunya. Sementara pada
mutah monogami, mut'ah tanpa hubungan intim; mut'ah dengan suami Syi'ah,
mut'ah berkali-kali dengan suami yang sama kornunikasi verbal lebih ekspresif,
komunikasi non verbal wajar, dan komunikasi bermedia leluasa. 2) Pada aspek
interaksi dengan iingkungan pelaku mut'ah poligami,mut'ah dengan suami
Sunni, mut'ah berkali-kali dengan suami yang berbeda bersikap terbuka kepada
Syiah de kat, tertutup kepada Syiah Jauh, sangat tertutup kepada Sunni dekat, dan
sangat tertutup kepada Sunni jauh. Sementara pad a pelaku mut'at monogami,
mut'ah tanpa hubungan intim, mut'ah dengan suami Syiah, dan mut'ah berkaliĀ
kali dengan suami yang sama bersikap sangat terbuka kepada Syiah dekat, semi
tertutup kepada Syiah jauh, semi terbuka kepada Sunni dekat, dan tertutup kepada
Sunnijauh. 3) Sikap dramaturgis di hadapan masyarakat Sunni dan sikap dewasa
dalam menjalani pernikahan mut'ah, merupakan konsekwensi dari pernikahan
yang telah mereka piIih sebagai altematif pernikahan.
No copy data
No other version available