Cacat Prestasi Melalui Pengalaman Komunikasi Atlet Penyandang Cacat
CACAT DAN PREST ASI
MELALID PENGALAMAN KOMUNlKASI
ATLETPENYANDANGCACAT
Studi Fenomenologi Mengenai Konstruksi Makna Kecacatan
dan Status Sebagai Atlet Berprestasi Melalui Pengalaman Komunikasi
Atlet Penyandang Cacat di Bandung
Disertasi dengan judul Cacat dan Prestasi Melalui Pengalaman
Komunikasi Atlet Penyandang Cacat ini, bertujuan untuk memahami makna
kecacatan, status sebagai atlet berprestasi dan pengalaman komunikasi menurut
sudut pandang atlet penyandang cacat berprestasi. Pemaknaan ini juga ditinjau
dari proses konstruksi makna yang melibatkan aspek interaksi atlet penyandang
cacat dengan lingkungannya.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan paradigma
konstruktivisme, dan jenis studi fenomenologi. Subjek penelitiannya adalah atlet
penyandang cacat berprestasi di Kota Bandung yang dipilih secara puposif.
Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara mendalam, pengamatan peran
serta, dan studi pustaka.
Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa: pemaknaan yang dimiliki atlet
penyandang cacat berprestasi mengenai kecacatan dikembangkan melalui
kesadaran.: perasaan dan perlakuan yang diterima, dan menjadi sekumpulan
pengetahuan, sehingga mendorong mereka untuk memiliki istilah yang menjadi
preferensi tersendiri. Sedangkan makna status atlet berprestasi dikembangkan
melalui kemunculan sejumlah motif, upaya, tindak lanjut dan interaksi dengan
pihak-pihak yang dianggap berperan dalam pencapaian prestasi mereka, serta
perlakuan yang diterima setelah menjadi atlet penyandang cacat berprestasi.
.Atlet penyandang cacat berprestasi memaknai kecacatan dari sudut
pandang terminologi, ciri-ciri, dampak, kelebihan yang dimiliki, serta hikmah
yang diperoleh dari kecacatan yang dialaminya. Adapun status sebagai atlet
berprestasi dimakna sebagai sebuah identitas sosial yang membedakan antara diri
dengan penyandang cacat yang lain, menjadikannya sebagai individu yang lebih
dihargai keberadaannya, diakui kemampuannya, dianggap memiliki kegunaan,
dan kualitas hidup yang lebih baik serta dapat dijadikan contoh keteladanan.
Sedangkan pengalaman komunikasi atlet penyandang cacat dengan lingkungan,
meliputi pengalaman komunikasi yang positif dan negatif, serta dihasilkan dari
interaksi dengan keluarga, lembaga dan masyarakat.
No copy data
No other version available